Dua Ulama Jabar Jebolan English for Ulama Langsung Kunjungi Pesantren, Usai Tiba di Amerika Serikat

Dua ulama asal Jawa Barat yang mengikuti program English for Ulama untuk menjadi imam di Masjid Al-Hikmah New York, langsung melakukan serangkaian kegiatan setelah tiba di Amerika Serikat.

Dua Ulama Jabar Jebolan English for Ulama Langsung Kunjungi Pesantren, Usai Tiba di Amerika Serikat

INILAHKORAN, Bandung – Dua ulama asal Jawa Barat yang mengikuti program ulama'>English for Ulama untuk menjadi imam di Masjid Al-Hikmah New York, langsung melakukan serangkaian kegiatan setelah tiba di Amerika Serikat.

Salah satunya dengan mengunjungi pesantren di Connecticut. Muhammad Rifat Al Banna dari Kabupaten Sumedang dan Ibrahim Abdul Jabbar memiliki tugas menjadi imam sekaligus mendakwahkan Islam.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jabar Faiz Rahman menuturkan, dua ulama tersebut akan menjadi imam masjid di New York selama enam bulan. Dalam kurun waktu tersebut, mereka akan banyak melakukan kegiatan dan bertemu dengan sejumlah pihak.

Baca Juga : Ini Langkah Pemprov Jabar, Antisipasi Dampak Kekeringan

"Mereka dapat sambutan yang hangat dari masyarakat New York, Amerika Serikat. Selain menjalankan tugasnya sebagai imam masjid, mereka akan melakukan dialog dan berkegiatan dengan banyak pihak," ujarnya baru-baru ini.

Dia menambahkan, perjalanan dua ulama program ulama'>English for Ulama di New York, Amerika Serikat, adalah perjalanan tentang perdamaian, tentang keindahan, dan tentang dialog-dialog yang menghangatkan.

"Mereka juga akan memenuhi undangan-undangan untuk berdakwah, untuk berdialog, dengan berbagai pihak. Pesan yang mereka sampaikan sesuai dengan semangat program ulama'>English for Ulama yakni Islam yang rahmatan lil alamin dan di tanah Jawa Barat ke dunia internasional," ucapnya.

Baca Juga : Daddy Rohanady Berharap Dampak Positif dari Coat Tail Effect Prabowo Subianto

Sebelumnya, Rifat Al Banna salah satu perwakilan ulama menjelaskan bahwa sebelum bertolak ke New York, dirinya telah melalui proses seleksi yang panjang, termasuk pemahaman wawasan kebangsaan.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti