Fintech Syariah Dorong Indonesia Sebagai Pusat Produsen Halal Dunia

Teknologi finansial atau fintech yang didasarkan pada dasar-dasar hukum syariah atau Islam diyakini akan mendorong Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia.

Fintech Syariah Dorong Indonesia Sebagai Pusat Produsen Halal Dunia
Ilustrasi/Antara Foto

Kesenjangan keuangan ini, menurut Lutfi, harus diisi oleh institusi lain, selain perbankan, multi-finance, Bank Perkreditan Rakyat atau pun Koperasi. "Di situlah kenapa lahirnya fintech syariah diperlukan," ujar dia.

Manfaatkan momentum
Rencana merger tiga bank syariah, yakni Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank BRI Syariah (BRIS) dan Bank BNI Syariah (BNIS), menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI), menurut Lutfi, menjadi angin segar bagi fintech syariah.

"Dengan bank syariah merger, berarti infrastruktur bank syariah juga bisa digunakan untuk fintech syariah," ujar Lutfi.

Baca Juga : Festival Budaya Korea Bersama Eric Nam Berlangsung Daring

Selain itu, fakta bahwa Indonesia saat ini adalah negara terbesar di Asia Tenggara dengan pengguna e-commerce terbesar juga sangat mendukung tumbuhnya fintech syariah.

"Artinya, e-commerce ini adalah tempat kumpulnya masyarakat yang sudah mengadopsi teknologi, yang sudah berbelanja online," kata Lutfi.

Penyelenggaraan teknologi finansial juga bertumbuh besar, dengan 34 fintech pada 2017, meningkat menjadi 88 fintech pada 2018, dan meledak sebanyak 160 fintech pada 2019.

Jumlah dana yang disalurkan peer to peer landing, khususnya, juga meningkat dari Rp2,5 triliun pada 2017, menjadi Rp24 triliun pada 2018, hingga Rp73 triliun pada 2020.


Editor : Bsafaat