Hukum Membonceng Wanita Tua Bukan Muhrim

MEMBONCENG wanita yang bukan mahrom dengan sepeda motor terkategori khalwat. Secara ringkas khalwat artinya berdua-duan. Dalam kitab an-nizhomul ijtimaI fil islam disebutkan:

Hukum Membonceng Wanita Tua Bukan Muhrim
Ilustrasi/Net

Wajhul istidlal (logika penarikan kesimpulan) adalah bahwa perintah menundukkan sebagian pandangan, artinya ada larangan untuk mengumbar pandangan. Terlebih berkhalwat.

Dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda:

Jangan seorang lelaki berdua-duaan dengan perempuan kecuali (perempuan tsb) disertai mahrom (HR. Bukhari, no. 4935)

Baca Juga : Jalani Hidup dengan Keyakinan akan Indahnya Takdir

Kedua, pendapat ulama Hanafiyah dan Malikiyah dalam satu pendapat yang menyatakan boleh berkhalwat dengan wanita tua. (ahkamul khalwah fi fiqhil islam, hal. 63). Dalilnya adalah firman Allah:

Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaianmereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana (QS: an Nur:60).

Wajhul istidalnya adalah illat pada ayat di atas berupa at takhfif (keringanan) untuk tidak memakai jilbab (baju luar). Padahal pada wanita tua sudah tidak ada fitnah.

Pendapat yang rajih adalah pendapat pertama (ahkamul khalwah fi fiqhil islam, hal. 64). Karena dalil-dalil yang mengharamkannya bersifat umum.Kaidah syara menyatakan:


Editor : Bsafaat