Indef: Dana PEN Belum Terlalu Efektif Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Institute for Development of Economic and Finance  (indef) menyebut dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digelontorkan pemerintah belum terlalu efektif.

Indef: Dana PEN Belum Terlalu Efektif Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi (Antara)

“Konsumsi masyarakat saya kira masih relatif belum berpengaruh karena kita lihat inflasi Februari masih rendah 1,38 persen. Normalnya kan 2,5 sampai 3 persen, jadi berpengaruh ke konsumsi,” jelasnya.

Dunia usaha, lanjut dia, juga belum terasa pengaruhnya karena permintaan kredit masih terkontraksi 2,15 dan justru dana pihak ketiga yang berkembang menjadi 10,11 persen (yoy).

“UMKM itu belum pulih, UMKM sudah diberi modal seharusnya mereka meminjam kredit. Meskipun dengan skema bunga 0 persen dan sebagainya, (pertumbuhan kredit) ini belum terjadi,” kata dia.

Baca Juga : Penerapan Tilang Elektronik, Pos Indonesia Distribusikan Bukti e-Tilang kepada Pelanggar

Adapun hingga Februari 2021 realisasi dana PEN mencapai 10,9 persen atau Rp76,59 persen dari total anggaran Rp699,43 triliun. Sedangkan untuk mendorong pemulihan ekonomi pemerintah melakukan ekspansi belanja perlindungan secara tunai melalui bantuan sosial hingga insentif kartu pra-kerja, belanja modal pemerintah, dan pengeluaran konsumsi pemerintah dengan memberikan dukungan kepada UMKM hingga iuran JKN.

Melalui program vaksinasi, PPKM mikro dan sejumlah insentif yang diberikan, pemerintah pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal dua 2021 akan mulai positif. Bahkan Kementerian Keuangan memperkirakan ekonomi pada kuartal dua 2021 bisa tumbuh hingga 7 persen.

"Jadi Q2 2021 ada perbaikan signifikan, kalau hitung-hitungan kita bisa di atas 7 persen (yoy)," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam jumpa pers virtual APBN di Jakarta, Selasa (23/3). (antara)

Halaman :


Editor : suroprapanca