Jijik dengan Kencing Unta Meski Berkhasiat

JIJIK dan tidak jijik itu masalah mental. Karena itu, beda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Bagi sebagian orang jijik, bagi yang lain, itu biasa. Dan biasanya itu hanya masalah kemasan. Bisa saja berobat dengan kencing menjadi tidak jijik karena kemasannya dibuat lebih menarik.

Jijik dengan Kencing Unta Meski Berkhasiat
Ilustrasi/Net

JIJIK dan tidak jijik itu masalah mental. Karena itu, beda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Bagi sebagian orang jijik, bagi yang lain, itu biasa. Dan biasanya itu hanya masalah kemasan. Bisa saja berobat dengan kencing menjadi tidak jijik karena kemasannya dibuat lebih menarik.

Kita tidak memungkiri ada upaya yang dilakukan non muslim dalam membuat anti-tesis dalam masalah ini. Karena bagi mereka, sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak boleh dominan. Selama ada celah menurut mereka untuk dilecehkan, mereka akan melakukannya.

Seperti hadis lalat yang masuk ke minuman. Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyarankan agar jangan langsung dibuang, sebelum lalat itu dicelupkan. Karena salah satu sayapnya penyakit, sementara satunya menjadi penawarnya.

Baca Juga : Saat Uwais Al Qarni Dilempari Anak-anak Kecil

Pada awalnya, banyak dokter non muslim menyudutkan islam dari sisi hadis ini namun akhirnya mereka mengakui setelah terbukti dalam penelitian medis yang lebih modern. Bisa jadi saat ini, sebagian ahli medis belum menemukan sisi manfaat untuk kencing unta. Tapi bukan berarti harus ditolak. Karena tidak tahu bukan berarti tidak ada.

Demikian, Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

Baca Juga : Kisah Uwais Al-Qarni, Pemimpin Para Tabi'in


Editor : Bsafaat