Kalimat Rindu untuk Allah

KALAU MAU JELI, kita bisa segera tahu bahwa semua tindakan manusia sebenarnya bertujuan meraih kesempurnaan. Ibarat cahaya lentera di malam hari, kita adalah laron yang merindukannya setiap saat.

Kalimat Rindu untuk Allah
Ilustrasi/Net

KALAU MAU JELI, kita bisa segera tahu bahwa semua tindakan manusia sebenarnya bertujuan meraih kesempurnaan. Ibarat cahaya lentera di malam hari, kita adalah laron yang merindukannya setiap saat.

Kita baru bisa tenang jika telah berada di dekatnya, berputar-putar mengagumi pendar-pendar cahayanya, sebelum akhirnya kita menenggelamkan diri kita dalam apinya, lalu hangus terbakar olehnya. Setiap hari, setiap bulan, setiap tahun, kita melihat orang memburu kekayaan, menghabiskan waktunya siang dan malam untuk mendapatkan rumah yang nyaman, makanan yang sehat, keluarga yang sakinah, teman yang dipercaya, pekerjaan yang berbobot, mobil yang laju, pakaian yang sedap di mata, pikiran yang tenang.

Daftarnya masih panjang lagi, berubah-ubah setiap saat, seiring kedipan mata, tergantung pikiran dan pemahaman masing-masing orang. Tapi kita juga tahu bahwa manusia tak akan pernah puas selama masih mengarahkan laron jiwanya pada yang tampak, yang musnah, yang berbilang, yang tertawan kendaraan siang dan malam. Kegelisahan, kebosanan, letih di tubuh, sumpek di hati pasti datang menghampiri.

Baca Juga : Adab Memberi Utang : Merelakan Utang

Kita bisa punya uang segudang tapi masih bisa bosan. Kita bisa punya keluarga yang menyejukkan mata, tapi tetap masih bisa jenuh dan letih. Begitulah, kita selalu menginginkan yang lebih baik, yang kita anggap lebih sempurna. Kita akan terus mencarinya hingga kesempurnaan lah yang akhirnya mendatangi kita, entah kita suka ataupun terpaksa: kematian. Kematian memang kesempurnaan bagi raga yang menua. Kita akan terbaring di kubur setelahnya, menunggu beberapa saat, sebelum akhirnya kesempurnaan kembali menarik kita ke alam yang lebih tinggi. Akhirat.

Inilah tempat kita berhadap-hadapan dengan Kesempurnaan Mutlak. Allah SWT. Hai manusia sesungguhnya kau bersusah payah dengan tekun-gigih menuju Tuhanmu, lalu kau pasti akan menemui-Nya (QS 84: 6).

Inilah ujungnya: Kesempurnaan Sejati hanya ada pada Tuhan. Mereka yang jeli mamandang kehidupan ini akan segera memahami bahwa di segenap alam kemaujudan yang membentang luas ini, di lorong-lorong khayalan kita yang tak bertepi ini, di tingkatan-tingkatan analisis akal yang menjulang ini, hanya Allah SWT yang memiliki sifat-sifat Kesempurnaan dan Keindahan Mutlak. Hanya Dia yang memiliki keindahan mutlak tanpa cacat. Hanya Dia yang memiliki Kekuasaan yang tak mengenal kata akhir. Hanya Dia yang pemberiannya melebihi segalanya. Hanya Dia yang bantuannya lebih kita harapkan dari bantuan siapa pun.

Baca Juga : Catatlah Transaksi Utang Piutang Kita...

Hanya Dia Tuhan yang layak menjadi Sesembahan, Tumpuan dan Peraduan di kala susah maupun senang. Hanya Dia Keindahan Abadi yang mendebarkan dalam setiap perjumpaan. Al-Qur'an menyebut jiwa yang berpikiran seperti itu akan mendapatkan ketenangan, merasa bahagia, bermandikan cinta setiap saat. Adapun jika dia termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia akan beroleh ketenteraman dan kelapangan serta surga-surga kenikmatan ... Dan adapun jika dia termasuk para pendusta yang tersesat, maka dia akan beroleh hidangan air mendidih dan dibakar di dalam neraka (QS 56: 88-94).

Halaman :


Editor : Bsafaat