Kasman, Tak Letih Berjalan Kaki Jajakan Kerajinan Tradisional Keliling Bandung

Usianya tak lagi muda. Namun, Kasman tetap teguh berjalan kaki menjadi pedagang keliling. Dia berjualan alat-alat kerajinan tradisional seperti kolecer, gangsing, suling, dan lainnya.

Kasman, Tak Letih Berjalan Kaki Jajakan Kerajinan Tradisional Keliling Bandung
Foto: Okky Adiana

INILAH, Bandung - Usianya tak lagi muda. Namun, Kasman tetap teguh berjalan kaki menjadi pedagang keliling. Dia berjualan alat-alat kerajinan tradisional seperti kolecer, gangsing, suling, dan lainnya.

Kasman memang bukan dari orang Sunda. Dia datang dari Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Alasan dia bisa membuat kolecer, gangsing, dan seruling ini dikarenakan himpitan ekonomi yang semakin sulit. Apalagi di tengah-tengah pandemi Covid-19.

Pada akhirnya, hampir delapan tahun lalu Kasman pun berjualan alat-alat kerajinan tradisional di Tanah Pasundan. Dia membuat kerajinan tradisional ini dari buah tangannya sendiri dan dibuatnya langsung di kampungnya di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Baca Juga : 323 Siswa-Siswi SD 1 Darul Hikam Bandung Mengikuti Exibiton Eksul Virtual

"Saya buat sendiri," kata Kasman saat berjualan di Jalan Sido Mukti, Kota Bandung, Kamis (8/4/2021).

Rumah kontrakannya berada di Jalan Ibrahim Adjie atau yang dulu bernama Babakan Sari Kiaracondong. Kasman memang berjualan sendiri, tak ada rekan yang satu profesi dengan dirinya.

Sedari pagi Kasman berjualan alat-alat kerajinan tradisional, kalau ada orang yang mau membeli dagangannya, senyum Kasman pun melebar. Dia harus memikul barang daganganya sampai sore hari. 

Baca Juga : Soal Pembelajaran Tatap Muka di Bandung, Tunggu Besok Kepastiannya

Selain itu, Kasman pun harus menyusuri Jalan-Jalan di seputar Kota Bandung. Seperti, Antapani, Cicadas, Cikutra dan singgah di tempat istirahat Jalan Sido Mukti, Kota Bandung.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani