Kerap Dianggap Tanaman Pengganggu, Eceng Gondok di Perairan Sasak Bubur Disulap jadi Produk dengan Nilai Ekonomis 

Tanaman eceng gondok sudah menjadi pemandangan biasa di sekitar Jembatan Sasak Bubur Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kerap Dianggap Tanaman Pengganggu, Eceng Gondok di Perairan Sasak Bubur Disulap jadi Produk dengan Nilai Ekonomis 
Namun berbeda dengan biasa, eceng gondok sebagai tanaman air dengan nama ilmiah Eichhornia crassipes ini menyita perhatian pengendara yang melewati lantaran tanaman yang dianggap gulma tersebut menutupi perairan di sekitar waduk Saguling tersebut. (agus satia negara)

Salah satunya seperti yang dilakukan Abdussalam, seorang warga Kampung Cicalengka, Desa Mekarmukti yang kini mulai memanfaatkan limbah eceng gondok menjadi sebuah produk yang banyak diminati masyarakat.

"Seandainya pemerintah kita ada kemauan, kampung ini bisa saja menjadi kampung wisata dengan memanfaatkan gulma eceng gondok menjadi sebuah produk rumah tangga yang memiliki nilai jual," ungkapnya.

Ia mengaku, sudah mulai memanfaatkan limbah eceng gondok ini menjadi sebuah produk seperti tas, topi, bahkan furnitur. 

Baca Juga : Tenaga Honorer Bakal Dihapus Tahun Ini, Presidium Honorer KBB Lakukan Langkah Ini 

Menurutnya, beragam produk tersebut dibuat dengan desain yang memiliki karakter kuat dengan memanfaatkan serat eceng gondok.

"Serat eceng gondok ini bisa dibuat menjadi berbagi bentuk, misalnya satu kampung ini dibuatkan pola produksi sedemikian rupa dengan satu rumah satu produk dari eceng gondok saja. Pasti gulma eceng bisa teratasi," tuturnya.

Kemudian, tambah dia, bisa juga dibuatkan sebuah rumah bilik untuk home stay dari bilik yang berbahan eceng gondok

Baca Juga : Polresta Bandung dan  Disdik  Sosialisasi Pencegahan Chiki Ngebul

"Belum nanti kerajinannya bisa dibuat tas,  furnitur dan barang yang memiliki nilai guna," ujarnya.*** (agus satia negara)


Editor : Doni Ramdhani