Kesaksian Neneng, Sekda Iwa Minta Rp1 M untuk Keperluan Pilgub

Kabid Penataan Ruang PUPR Bekasi, Neneng Rahmi, menyebutkan, permintaan Rp 1 miliar oleh Sekda Jabar Iwa Karniwa sebagai pelicin mempercepat RDTR, juga dalam rangka menjadi bakal calon Gubernur Jab

Kesaksian Neneng, Sekda Iwa Minta Rp1 M untuk Keperluan Pilgub

 

INILAH, Bandung- Kabid Penataan Ruang PUPR Bekasi, Neneng Rahmi, menyebutkan, permintaan Rp 1 miliar oleh Sekda Jabar Iwa Karniwa sebagai pelicin mempercepat RDTR, juga dalam rangka menjadi bakal calon Gubernur Jabar.

Menurutnya, awal mulanya ada pemberian untuk Pemprov Jabar ketikan proses RDTR berhenti di Pemprov Jabar lantaran harus ada rekomendasi. Kemudian Hendry Linkoln (Sekdis PUPR) mengaku ada link ke Sekda Jabar Iwa Karniwa melalui Sulaiman (anggota DPRD Bekasi) dan Waras Wasito (anggota DPRD Jabar).

"Kemudian ada pertemuan di rest area saya lupa lagi berapa KM-nya," katanya.

Pertemuan itu dihadiri Hendry Linkoln, Sulaiman, Waras Wasito dan Sekda Jabar Iwa Karniwa. Namun, saat negosiasi dirinya tidak terlibat dan dihadiri oleh Hendry.

"Yang pasti Hendry sampaikan ke saya, Sekda Provinsi Iwa Karniwa dalam rangka bakal calon gubernur (Jabar) terkait proses RDTR minta Rp1 miliar," ujarnya.

Sidang yang dipimpin Judijanto diskor untuk salat zuhur dan makan siang. Sidang bakal kembali digelar pukul 13.00 WIB.

Pekan lalu, ketika namanya pertama kali disebut-sebut oleh saksi Neneng Hasanah Yasin, Bupati Nonaktif Bekasi, Iwa menegaskan dia tak pernah sekalipun terlibat dalam proses perizinan Meikarta.

Dia pun langsung mengeluarkan siaran pers. “Terkait informasi bahwa saya menerima atau meminta uang Rp 1 miliar terkait pengurusan RDTR Kabupaten Bekasi yang berhubungan dengan Meikarta, saya meminta rekan-rekan (media) untuk terus mengikuti secara utuh persidangan dan fakta persidangan, " Ujar Iwa Karniwa,  Senin (14/1).

Hal itu, kata Iwa Karniwa, harus dilakukan agar informasi yang menyebut namanya tidak disalahtafsirkan sekaligus merugikan dia secara pribadi, dan Pemprov Jawa Barat.

"Selama urusan Meikarta ini, saya tidak pernah bertemu Bupati Neneng ataupun pihak Lippo sama sekali," Ucap Iwa Karniwa. (*)

 


Editor : inilahkoran