Kilas Balik IBL 2020: Resistensi di Antara Kondisi dan Permisi

"Kami melihat situasi terakhir dan kami ingin mendukung pemerintah. Kami memahami dan telah melakukan diskusi internal bersama klub bahwa IBL musim 2020 harus kami batalkan."

Kilas Balik IBL 2020: Resistensi di Antara Kondisi dan Permisi
ilustrasi/antara foto

Jumlah penyintas bertambah menjadi 589.978 orang dan yang meninggal karena COVID-19 mencapai 21.452 jiwa.

Sekali lagi, tak sampai tiga bulan rentang waktu dari keputusan IBL 2020 dihentikan, tapi angka-angka itu melonjak setidaknya dua kali lipat dari 7 Oktober ke 28 Desember.

Hal itu tentu semakin menyedihkan jika disadari di antara angka-angka itu terdapat kerabat atau orang-orang dekat kita yang tak ubahnya disulap menjadi statistika semata.

Baca Juga : CR7 Ogah Paksa Anaknya Jadi Pesepakbola

Maka dari itu, semengecewakan apapun bagi penikmat bola basket maupun masyarakat penggemar olahraga pada umumnya, keputusan membatalkan IBL 2020 adalah sesuatu yang paling rasional dan masuk akal.

Sebab, tentu saja IBL tidak ingin menjadi bagian dari klaster penyumbang persebaran kasus COVID-19.

"Ini dilakukan untuk mendukung agar semuanya diberi kesehatan dan keselamatan," kata Junas menambahkan saat menyampaikan pernyataannya di Kemenpora, 7 Oktober lalu.


Konsisten kompetitif


Editor : Bsafaat