Kilas Balik IBL 2020: Resistensi di Antara Kondisi dan Permisi

"Kami melihat situasi terakhir dan kami ingin mendukung pemerintah. Kami memahami dan telah melakukan diskusi internal bersama klub bahwa IBL musim 2020 harus kami batalkan."

Kilas Balik IBL 2020: Resistensi di Antara Kondisi dan Permisi
ilustrasi/antara foto

Kehadiran Milos Pejic sebagai juru taktik baru diyakini mampu mengembalikan mentalitas jawara Satria Muda, yang dipupus oleh Stapac semusim sebelumnya di bawah Giedrius Zibenas, yang musim 2020 hijrah menangani Prawira Bandung.

Dalam laga pembuka musim, Louvre sebagai anak baru di komplek IBL menegaskan kehadiran mereka bukan sebagai pelengkap dengan menundukkan Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja dengan 81-71 di seri perdana di Semarang pada 10 Januari 2020.

Sedangkan Patriots menandai debutnya sebagai tim patron dengan keberhasilan pancamula (starting-five) mereka menyumbang dua digit poin untuk menang 88-74 atas Pacific Caesar.

Baca Juga : Diwarnai Mosi Tidak Percaya, Asnawi Tetap Pimpin PSTI

Tapi, jalannya kompetisi tak selinier itu. Sebaran tiga pemain asing di tiap tim terbukti menambah daya saing hampir semua tim.

Ketika kompetisi ditangguhkan jelang Seri VII, Patriots jelas bercokol di puncak klasemen dengan koleksi 11 kemenangan dari 13 pertandingan.

Tapi karena Patriots tak bisa ikut playoff, maka persaingan Louvre sebagai tim baru justru berpeluang mengikuti playoff karena berada di peringkat kelima klasemen dengan catatan tujuh kemenangan dan tujuh kekalahan.

Baca Juga : Kompetisi Tak Jelas, 3 Penggawa Asing Persebaya Hengkang

Sayangnya, setelah Seri VI di Surabaya, persebaran COVID-19 di Indonesia mulai tinggi dan Seri VII --yang sudah dipindahkan dari Semarang ke Jakarta karena alasan kelayakan lapangan-- harus tetap dilanjutkan di Surabaya.


Editor : Bsafaat