Kilas Balik IBL 2020: Resistensi di Antara Kondisi dan Permisi

"Kami melihat situasi terakhir dan kami ingin mendukung pemerintah. Kami memahami dan telah melakukan diskusi internal bersama klub bahwa IBL musim 2020 harus kami batalkan."

Kilas Balik IBL 2020: Resistensi di Antara Kondisi dan Permisi
ilustrasi/antara foto

Liga Champions dan Liga Europa memilih memboyong sisa pertandingan di satu lokasi saja. Champions di Portugal dan Europa di Jerman.

Sedangkan yang bisa dijadikan panutan bagi IBL tentu saja adalah NBA, sebab kompetisi paling bergengsi sejagat itu mampu menerapkan format menggelar kompetisi di satu kompleks terpusat yang tertutup dari lalu lalang orang-orang tanpa izin ketat. Mereka menyebutnya sebagai gelembung.


Maka, bekerja keraslah segenap awak IBL, menggandeng PP Perbasi, Kemenpora dan tentunya Gugus Tugas COVID-19 (per 21 Juli 2020 menjadi Satgas COVID-19), untuk merumuskan format yang paling aman akan penyelenggaraan lanjutan kompetisi musim 2020.

Baca Juga : Kompetisi Tak Jelas, 3 Penggawa Asing Persebaya Hengkang

Setelah korespondensi panjang, pada 23 Juli IBL mengumumkan jadwal kelanjutan musim yakni 13-27 Oktober di Mahaka Square Arena, Kelapa Gading, Jakarta, setelah manajemen menyatakan sudah mengantungi izin dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, Kemenpora dan Wali Kota Jakarta Utara.

Jadwal itu sudah mundur dari target awal IBL yang mematok 4 September sebagai jadwal tercepat dan 5 Oktober sebagai batas akhir proyeksi kelanjutan musim 2020.

"Kami memundurkan pelaksanaan lanjutan kompetisi setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk memberi waktu persiapan lebih kepada klub-klub menghadapi babal playoff mendatang," kata Junas dalam pengumumannya kala itu.

Baca Juga : CR7 Ogah Paksa Anaknya Jadi Pesepakbola

Publik penggemar olahraga bola keranjang bergairah lagi bisa menyaksikan tim-tim kesayangannya berlaga, meski hanya melalui gawai. Toh bagi sebagian besar penggemar basket di luar Jawa, itu juga yang terjadi dalam kondisi normal, bukan?


Editor : Bsafaat