Kode Emil Jelang Pemilu 2024

Gubernur Ridwan Kamil tak lagi sungkan terkait langkah politiknya, jelang Pemilu 2024. Terlebih masa baktinya sebagai Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat akan berakhir pada September 2023 mendatang.

Kode Emil Jelang Pemilu 2024
Gubernur Ridwan Kamil tak lagi sungkan terkait langkah politiknya, jelang Pemilu 2024. Terlebih masa baktinya sebagai Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat akan berakhir pada September 2023 mendatang./Yuliantono

INILAHKORAN, Bandung – Gubernur Ridwan Kamil tak lagi sungkan terkait langkah politiknya, jelang Pemilu 2024. Terlebih masa baktinya sebagai Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat akan berakhir pada September 2023 mendatang.

Dalam sambutannya di pelantikan pengurus Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) di Aula Barat Gedung Sate, Senin (16/1/2023), Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil berkisah akan kiprah politiknya mulai dari ketika menjadi Wali Kota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat. Melalui kerja keras, inovasi dan kebijakan anggaran yang tepat sasaran mengantarkannya menjadi orang nomor satu di Jabar.

Dia pun meyakini, ikhtiar dan doa yang dilakukannya selama ini akan membuka peluangnya lebih jauh lagi, terutama di kancah politik nasional. Sebab kata Kang Emil, bila cita-citanya berbuah manis di konstelasi politik nasional, tentunya akan memberi keleluasaan lebih baik khususnya dalam pembangunan Jawa Barat.

Baca Juga : Strategi Disdik Jabar Cegah Para Pelajar Terilibat Geng Motor

“Dulu saya ini swasta, melihat Kota Bandung begitu. Ada dua pilihannya, saya kukulutus atau rebut. Kekecewaan saya menjadi sebuah upaya, akhirnya saya jadi Wali Kota Bandung. Jadi gubernur juga sama. Saya berkeliling, menemukan teori akhirnya menghasilkan Gerbang Desa. Gerakan Membangun Desa. Membangun bisnis di desa, BUMDes, OPOP sampai mobil Maskara. Kemudian bikin desa digital, dimana semuanya dapat dilakukan lewat aplikasi. Peternak kasih makan lewat HP, sebar pupuk cair pakai drone, panen pakai alat,” ujarnya.

“Keberpihakan anggaran harus nyata. Setiap tahun Pemprov Jabar menggelontorkan anggaran terbesar di Indonesia untuk pembangunan desa. Rp700 miliar kami gelontorkan. Bayangkan dalam empat tahun, kami sudah gelontorkan Rp3,5 triliun untuk pembangunan desa. Sekarang tahun politik, perjuangan jangan lewat 2024. Teu ngaruh. Ayeuna dari Januari sampai Februari 2024, berjuang untuk cita-cita yang bapak, ibu cita-citakan. Untuk masyarakat desa dan kita yang mengurusinya. Dengan jadi gubernur saya sudah tunjukkan, apalagi kalau punya kekuasaan lebih besar,” imbuhnya.

Sementara itu di sisi lain, Kang Emil mendorong pengurus desa untuk menyiapkan proposal kegiatan untuk pembangunan melalui anggaran Corporate Social Responsibility (CSR), dimana harapannya dapat memberi dampak positif bagi masyarakat.

Baca Juga : Satpol PP Jabar Siap Tindak Oknum Perusak Estetika Masjid Raya Al-Jabbar

“Saya ada anggaran CSR untuk desa. Bikin kegiatan untuk desa, masing-masing anggarannya Rp25-50 juta per kegiatan. Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Harus bermanfaat, program sosial yang bisa dimanfaatkan masyarakat terutama dalam pemberdayaan ekonomi. Jangan infrastruktur, karena enggak akan kerasa.  Mumpung momen kita lagi bagus. Chemistry lagi bagus. Tapi aya baliho saya mereun dalam kegiatan,” tandasnya. (Yuliantono)***

Halaman :


Editor : JakaPermana