Legislator Jabar Pastikan Kelangkaan dan Kenaikan Harga Komoditas Pokok Terus Terjadi, Ini Sebabnya...

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira memastikan, sampai kapanpun kelangkaan dan kenaikan harga komoditas pokok akan terus terjadi, bila tidak ada upaya konkret dari pemerintah untuk menyelesaikannya.

Legislator Jabar Pastikan Kelangkaan dan Kenaikan Harga Komoditas Pokok Terus Terjadi, Ini Sebabnya...

INILAHKORAN, Bandung - Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira memastikan, sampai kapanpun kelangkaan dan kenaikan harga komoditas pokok akan terus terjadi, bila tidak ada upaya konkret dari pemerintah untuk menyelesaikannya.

Yunandar menjelaskan, keyakinan tersebut tidak lepas dari kecenderungan pemerintah yang kurang memerhatikan sektor pertanian dan peternakan. Kebijakan yang condong bergantung pada impor dalam memenuhi kebutuhan, memastikan kelangkaan dan permainan harga menjadi keniscayaan. 

Sebab negara produsen memiliki hak dalam menentukan kuota dan harga, yang tentunya pasti akan semaksimal mungkin meraup keuntungan besar. Upaya swasembada pangan pun diakuinya hingga saat ini masih setengah hati.

Baca Juga : Sugianto Nanggolah Pede Demokrat Bakal Gacor di Pemilu 2024

"Puluhan tahun merdeka, menyelesaikan pangan ini enggak ada. Kita tetap impor, tidak ada niat swasembada. Lahan dialihfungsi, bukannya ditambah," kata Yunandar pada INILAHKORAN baru-baru ini.

Keberpihakan seperti menjamin ketersediaan pupuk dan benih pun kata dia tidak maksimal, karena belum ada keseriusan dalam memenuhi kebutuhan. Demikian pula menjamin harga bagi petani ketika panen, serta memastikan ketersediaan saat belum memasuki musim panen lewat teknologi, belum juga dilakukan.

Maka tak heran kata Yunandar, setiap terjadi kelangkaan maupun kenaikan harga, selalu menjadi masalah di tengah masyarakat. Selain karena bergantung dari impor, juga diperparah dengan kurangnya daya beli masyarakat. Dimana ujung-ujungnya diselesaikan dengan operasi pasar, yang menurutnya bukan solusi.

Baca Juga : Legislator Jabar Ibaratkan Pemprov Seperti Keong, Ini Sebabnya

"Contoh Singapura, mereka tidak pernah kesulitan pangan, padahal mereka tidak punya lahan. Mereka impor tapi daya belinya tinggi. Berapapun mereka sanggup beli. Di kita belum begitu, ya impor akhirnya kita ribut karena daya beli yang rendah dan diselesaikan dengan operasi pasar, padahal tidak. Harusnya bukan menurunkan harga tapi bagaimana meningkatkan daya beli, kemudian menstabilkan harga," ucapnya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti