Mengendap 2 Tahun, Dugaan Tipikor BST Jokowi Kini Diusut Polres Bogor

Sat Reskrim Polres Bogor akhirnya menangani dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Bantuan Sosial Tunai (BST) Joko Widodo (Jokowi) di Kecamatan Ciseeng.

Mengendap 2 Tahun, Dugaan Tipikor BST Jokowi Kini Diusut Polres Bogor
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro. (Reza Zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Sat Reskrim Polres Bogor akhirnya menangani dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Bantuan Sosial Tunai (BST) Joko Widodo (Jokowi) di Kecamatan Ciseeng.

"Kasus dugaan Tipikor BLTT atau BST Jokowi di Kecamatan Ciseemg sudah dilakukan ekspose di Dirreskrimsus Polda Jawa Barat, saat ini naik statusnya dari penyelidikan ke penyidikan," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro kepada wartawan, Senin, 4 September 2023.

AKP Yohanes Redhoi Sigiro menuturkan bahwa penyidik Sat Reskrim Polres Bogor sejauh ini sudah memanggil 136 orang saksi, baik itu masyarakat, aparatur pemerintah desa hingga pegawai Kantor Pos Parung.

Baca Juga : Tokoh Pemuda Sukamakmur Sebut Jika Nunggu APBD, Pembangunan Dua Ruas Jalan Sukamakmur Selesainya 10 Tahun

"Total sudah ada 136 saksi yang kami mintai keterangan, mudah-mudahan kasus atau perkara dugaan Tipikor ini berkasnya bisa segera diserahkan ke Kejaksaan Negeri kabupaten Bogor," tutur AKP Yohanes Redhoi Sigiro.

Sebelumnya, Karsinah Warga Kampung Bambu Kuning RT 006 RW 003  Desa Karihkil, Ciseeng Kabupaten Bogor mengeluhkan pemalsuan data E - KTP dan kartu keluarganya.

Karena hal itu, keluarganya pun hampir tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial ataupun  pemerintah pusat di Kantor Pos Ciseeng.

Baca Juga : Lewat Info Medsos, Polisi Gagalkan Tawuran Antar Gangster

"Keluarga saya hampir tidak mendapatkan BST karena di Kantor Pos Ciseeng sudah ada orang yang mengambilnya, setelah diusut di kantor pos tersebut ternyata data E - KTP saya, suami dan kartu keluarga ternyata dipalsukan yang diduga oleh aparatur desa," kata Karsinah kepada wartawan, Selasa, 2 Juni 2020 lalu.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti