Menteri ESDM Beberkan Capaian Strategis Hulu Migas

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan sejumlah capaian strategis di sektor hulu minyak dan gas yang diharapkan bisa menjadi faktor pendukung untuk mencapai target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi sebesar 12 miliar kaki kubik per hari  (BSCFD) pada 2030.

Menteri ESDM Beberkan Capaian Strategis Hulu Migas
Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Antara Foto)

INILAH, Jakarta- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan sejumlah capaian strategis di sektor hulu minyak dan gas yang diharapkan bisa menjadi faktor pendukung untuk mencapai target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi sebesar 12 miliar kaki kubik per hari  (BSCFD) pada 2030.

Capaian tersebut mulai dari persetujuan usulan insentif fiskal yang diajukan oleh operator Blok Mahakam, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) hingga kerja sama eksplorasi dengan sejumlah perusahaan asing.

"Pertama, pemerintah menyetujui proposal insentif fiskal yang diajukan oleh operator Blok Mahakam, yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam. Ini adalah paket insentif pertama yang diberikan kepada blok Indonesia dalam tahap produksi," kata Arifin dalam acara Oil And Gas Investment Day yang digelar secara hybrid di Jakarta, Kamis.

Baca Juga : Harga Bitcoin Naik Kembali ke Level US$40.000

Dengan disetujuinya paket insentif tersebut, PHM dapat mengerjakan proyek pengembangan yang tertunda, memaksimalkan pemulihan sumber daya, dan menjamin kelangsungan bisnis dan operasi Blok Mahakam hingga akhir kontrak pada tahun 2037.

Paket insentif Mahakam diberikan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2017 dan terdiri dari relaksasi First Tranche Petroleum (FTP), pemberian kredit investasi, percepatan depresiasi, fasilitas PPN yang tidak ditagih dan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk kegiatan bawah permukaan serta pembebasan biaya sewa penggunaan Barang Milik Negara (BMN).

Kedua, yakni disetujuinya rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) dengan skema gross split dalam pengembangan Coal Bed Methane (CBM/gas alam dari batubara) di Blok Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Baca Juga : Penjualan Unit Mobil HBC Mulai Bergairah

Rencana pengembangan lapangan tersebut diperkirakan dapat meningkatkan produksi gas nasional pada 2023, dengan tingkat produksi puncak dari Lapangan A dan B Tanjung Enim sebesar 25,74 MMSCFD serta meningkatkan penerimaan negara dari bagi hasil dan pajak yang diperkirakan sebesar 150 juta dolar AS.

Halaman :


Editor : Bsafaat