Minim Anggaran, Perbaikan Ruang Kelas Rusak Berat Jadi Prioritas Disdik KBB

Sebanyak 66 ruang kelas mengalami rusak berat dan jadi prioritas Disdik KBB untuk dilakukan perbaikan meskipun anggaran yang tersedia minim

Minim Anggaran, Perbaikan Ruang Kelas Rusak Berat Jadi Prioritas Disdik KBB
Ilustrasi ruang ke;as di KBB. Agus Satia Negara/Inilahkoran

"Misalnya ada yang diperbaiki tapi ada juga yang rusak, jadi tidak bisa sekaligus penanganannya karena butuh anggaran besar," sambungnya.

Ia menuturkan, untuk anggaran perbaikan tahun ini pihaknya hanya mendapatkan alokasi bantuan untuk SD dari DAK hanya Rp7 miliar sementara SMP hanya Rp15 miliar.

Menurutnya, anggaran tersebut tentu tidak cukup untuk mengentaskan semua ruang kelas rusak.

Baca Juga : Tergiur Bekerja di Thailand, Warga Asal Cimahi jadi Korban Human Trafficking di Wilayah Konflik Myanmar

"Perhitungannya untuk perbaikan ruang kelas yang RR dan RS anggarannya sekitar Rp100 juta, tapi untuk yang RB butuh anggaran Rp200 juta," tuturnya.

"Jika dikalukasikan, anggaran perbaikan ruang kelas tahun ini dari bantuan pusat, provinsi, dan kabupaten paling bisa menangani kurang lebih ratusan kelas. Pastinya butuh waktu lama untuk bisa mengentaskan semua itu," sebutnya.

Sementara itu, lanjut dia, untuk DAK dari pusat ke depan programnya adalah pengentasan. Misalnya untuk SMPN 1 Cililin tahun ini dapat bantuan perbaikan 20 ruang kelas, tapi selama lima tahun ke depan mereka tidak akan dapat bantuan.

Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong program bantuan CSR dari perusahaan untuk perbaikan kelas yang rusak.


Editor : Ahmad Sayuti