Munggahan ala Inggris, Ruang Silaturahmi Jelang Ramadhan

Bagi diaspora muslim Indonesia di Inggris, Ramadhan tahun ini tetap terasa istimewa sekalipun berlangsung di tengah pandemi COVID-19 yang belum usai.

Munggahan ala Inggris, Ruang Silaturahmi Jelang Ramadhan
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Jakarta- Bagi diaspora muslim Indonesia di Inggris, Ramadhan tahun ini tetap terasa istimewa sekalipun berlangsung di tengah pandemi COVID-19 yang belum usai.

Di tengah suasana penguncian (lockdown) di kota-kota Inggris Raya, warga muslim Indonesia yang bermukim di beberapa kota di negeri Ratu Elisabeth itu tidak melupakan tradisi silaturahmi. Apalagi jelang Ramadhan, tradisi ini dimanfaatkan untuk saling berbagi dan meminta maaf.

Biasanya pada waktu sebelum pandemi, orang-orang Indonesia di Inggris saling mengunjungi untuk berbagi makanan, bertukar sapa dan saling memaafkan. Mereka saling sapa sebagai sesama orang Indonesia yang bermukim di Inggris selama bertahun-tahun. Hidup di negeri seberang, seolah menguatkan sebagai saudara.

Baca Juga : PDIB: Lansia Jaga Tubuh Bugar untuk Menerima Vaksin Covid-19

Yayah Indra, muslimah Indonesia di London, mengaku bahwa saling mengunjungi dan berbagi makanan merupakan tradisi muslim khas Indonesia di Inggris. Namun, suasana lockdown membuat interaksi menjadi berbeda. Untuk lockdown sesi tiga yang berlangsung hingga 12 April 2021 ini, Pemerintah Inggris membatasi pertemuan di luar ruangan hanya untuk dua keluarga atau maksimal enam orang, serta membatasi pertemuan di dalam ruangan.

“Kalau tidak sedang penguncian, acaranya makan-makan. Jadi kami saling bawa makanan sendiri-sendiri di satu tempat, entah itu di rumah saya, di rumah teman saya, jadi gantian. Nah, setelah lockdown ini kita tidak lagi ngumpul-ngumpul sesama orang Indonesia. Tapi, kemarin kita saling bagi-bagi makanan, istilah bahasa Jawanya itu munggahan begitu,” ungkap Yayah kepada Antara, Ahad (11/4).

Bagi Yayah, suasana Ramadhan tahun ini di tengah pandemi memang terasa sepi, namun harus tetap disyukuri. “Memang saat ini kita suasana masih sepi, belum boleh berkunjung ke rumah-rumah tetangga. Pertemuan di luar ruangan juga dibatasi. Namun, saya tetap bersyukur, diberikan kesehatan dan keselamatan. Semoga Ramadhan ini menjadi momentum untuk tetap bersyukur dan mengabdi,” terang Yayah, perempuan kelahiran Indramayu, Jawa Barat itu.

Baca Juga : “Tersanjung The Movie" yang Benar-benar Bikin Tersanjung

Yayah merupakan penggerak pengajian ibu-ibu muslimat di London dan Inggris Raya. Ia juga aktif menggerakkan kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan untuk warga diaspora Indonesia di Inggris.

Halaman :


Editor : Bsafaat