Nasib Crazy Rich Bandung Doni Salmanan Kini, di Lapas Jelekong Sering Makan Mi Rebus

Usai tinggal di Lapas Jelekong Crazy Rich Bandung Doni Salmana lebih banyak makan mi rebus dan itu membuat lambungnya bermasalah

Nasib Crazy Rich Bandung Doni Salmanan Kini, di Lapas Jelekong Sering Makan Mi Rebus
di Lapas Jelekong Doni Salmanan lebih banyak makan mi rebus hal itu dikatakannya saat jalani persidangan dengan agenda kesaksian di PN Bale Bandung, Senin 12 September 2022. (Rd d\Dani R Nugraha)

INILAHKORAN,Soreang - Sidang lanjutan kasus binary option Quotex dengan terdakwa Doni Salmanan, terpaksa diundur karena 10 orang saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) tak satupun hadir di persidangan di Pengadilan Negeri Bale Bandung di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Senin 12 September 2022. 

Tim JPU kepada Ketua Majelis Hakim Achmad Satibi mengatakan, bahwa 10 orang saksi yang diajukannya tidak bisa dihadirkan dipersidangan. Sayangnya, absennya para saksi korban itu tanpa ada keterangan. Padahal, surat pemanggilan dari Kejaksaan sudah dikirimkan kepada mereka.

"Saya cuma tidur 1,5 jam yang mulia. Karena setiap akan sidang malamnya saya selalu menulis semalaman. Saya menuliskan apa yang akan saya kemukakan dipersidangan. Kalau ternyata diundur saya kecewa juga yang mulia," kata Doni Salmanan melalui teleconfrance dari Lapas Narkotika Kelas II A Jelekong Baleendah, saat ditanya oleh Ketua Majelis Hakim Acmad Satibi.

Baca Juga : Bewara Bagi Warga Bandung, Mulai Hari Ini Jalan Sultan Agung Diberlakukan Satu Arah

Ditanya soal kondisi kesehatannya oleh Achmad Satibi, Doni Salmanan mengaku lambungnya masih bermasalah. Namun masih bisa mengikuti persidangan secara virtual. Selama menjadi tahanan titipan di Lapas tersebut, Doni mengaku cukup mendapatkan jatah makan.

"Alhamdulilah makan cukup yang mulia, walaupun selalu mie rebus. Tapi Alhamdulilah saya nikmati yang mulia," jawab Doni.

Sementara itu, anggota tim kuasa hukum Doni Salmanan , Patria Purba menduga jika para saksi yang tak hadir ini sudah menyadari jika kesaksian mereka sama dengan para saksi korban yang telah dihadirkan di persidangan. Pastinya, mereka juga sudah mendengar kesaksian para korban dipersidangan.

Baca Juga : Izin Ke Singapura, Wanita Paruh Baya Asal Kota Bandung Diduga Hilang

"Mungkin mereka sadar bahwa mereka bermain dengan resiko. Pernah menang, pernah kalah dan mereka menyadari potensi tersebut. Sehingga, mau apalagi yang diterangkan," kata Patria usai persidangan.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti