Paguyuban Tempe Tahu Jabar Bakal Gelar Aksi Mogok Produksi, Kopti Kota Cimahi: Kita Tidak Ikutan

Ketua Kopti Kota Cimahi Kusnanto memastikan pihaknya tidak akan ikut andil dalam aksi mogok produksi massal perajin tempe tahu pada Senin 17 Oktober 2022 mendatang. Ajakan mogok itu diserukan Paguyuban Tempe Tahu Jabar.

Paguyuban Tempe Tahu Jabar Bakal Gelar Aksi Mogok Produksi, Kopti Kota Cimahi: Kita Tidak Ikutan
Meroketnya harga kedelai yang mencapai Rp13 ribu per kilogram mendapat protes dari perajin tempe tahu. Paguyuban Tempe Tahu Jabar bakal menggelar aksi mogok produksi massal selama tiga hari 17-19 Oktober 2022. Namun, Kopti Kota Cimahi enggan mengikuti seruan tersebut. (agus satia negara))

INILAHKORAN, Cimahi - Rencana aksi mogok produksi Paguyuban Tahu Tempe Jabar mendapat respons terbalik dari Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia atau Kopti Kota Cimahi.

Ketua Kopti Kota Cimahi Kusnanto memastikan pihaknya tidak akan ikut andil dalam aksi mogok produksi massal perajin tempe tahu pada Senin 17 Oktober 2022 mendatang. Ajakan mogok itu diserukan Paguyuban Tempe Tahu Jabar.

Meroketnya harga kedelai yang mencapai Rp13 ribu per kilogram mendapat protes dari perajin tempe tahu. Paguyuban Tempe Tahu Jabar bakal menggelar aksi mogok produksi massal selama tiga hari 17-19 Oktober 2022. Namun, Kopti Kota Cimahi enggan mengikuti seruan tersebut. 

Baca Juga : TKK Eks Satpol PP Kembali Lakukan Audiensi Soal Kejelasan Nasib, Pemda KBB KBB Janjikan Hal Ini

Kusnanto menilai, rencana aksi mogok produksi tersebut sebagai tindakan yang tergesa-gesa. Menurutnya, subsidi harga telah dilakukan pemerintah sejak 10 Oktober 2022, serta akan banyak merugikan perajin tempe dengan jumlah kecil.

"Sekarang harga kedelai merek Bola ada di kisaran Rp 12.250 per kilogram, setelah sebelumnya seharga Rp13 ribu per kilogram saat subsidi belum diturunkan," katanya kepada wartawan, Kamis 13 Oktober 2022.

Ia menilai, dampak dari aksi mogok selama tiga hari bakal membuat perajin tempe dengan jumlah kecil semakin bangkrut. Sebab, jelas dia, bagi perajin skala kecil, durasi waktu tiga hari bakal membuat hilang mata pencaharian mereka.

Baca Juga : Jokowi ke Pasar Kosambi, Repot Sekarang Pak, Harga-harga Terus Naik

"Bayangkan, sekarang sebelum mogok saja mereka sudah kesulitan mendapatkan keuntungan. Jika ditambah mogok semakin rugi mereka, belum lagi kepada pedagang tempe pasar pastinya akan terkena dampak juga," jelasnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani