Pakan Masih Impor, Jadi Penyebab Harga Telur Ayam Mahal
Naik dan mahalnya harga telur, para peternak ayam baru teus bermunculan, menyebabkan semakin besar kebutuhan pakan di dalam negeri.
INILAHKORAN,Soreang - Masih impornya sebagian bahan baku pakan termak, menyebabkan mahalnya harga telur ayam pada saat ini.
Disisi lain naik dan mahalnya harga telur, para peternak ayam baru teus bermunculan, menyebabkan semakin besar kebutuhan pakan di dalam negeri.
"Ada beberapa komponen yang memang tidak bisa disediakan di dalam negeri. Seperti tepung tulang dan tepung daging itu harus didatangkan dari Brazil dan Thailand oleh produsen dalam negeri," kata Saeful Bahri salah seorang peternak ayam petelur di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Senin 29 Mei 2023.
Baca Juga : DPD Partai Demokrat Jabar Targetkan 15 Persen Kursi di Parlemen DPR dan DPRD Provinsi
Dikatakan Saeful, tinggimya harga pakan ini tentu sangat memberatkan para peternak ayam petelur seperti dirinya. Jika dalam kondisi normal pakan ayam petelur perkarung isi 50 kilorgram seharga Rp 365 ribu, saat ini menjadi Rp 395 ribu.
Akibatnya, biaya produksi tak lagi sebanding dengan harga jual telur. Celakanya, dalam hal ini pemerintah tidak bisa melakukan campur tangan, karena memang perdagangan semuanya diserahkan kepada pasar.
"Kalau pabrik pakannya sih ada di kita, seperti ada yang di Subang dan Cirebon. Namun sayangnya, perdagangan ini tidak bisa diatur oleh pemerintah seperti beras oleh Bulog. Yah ini bisa dikatakan permainan para kartel pemodal asing, dan ini sudah berlangsung puluhan tahun lalu," ujarnya.
Baca Juga : Partai Demokrat Usung Dede Yusuf di Pilgub Jabar 2024
Saeful melanjutkan, kondisi saat ini, memang terasa mengherankan. Biasanya, harga telur turun atau paling tidak stabil pasca hari raya Idul Fitri. Namun saat ini justru naik dan seolah tak terkendali.
Halaman :