Pantai Cemara Indah, Meniti Potensi Garis Pantai Kesambi sebagai Destinasi

Sepanjang garis pantai Blok Kesambi kini menghijau. Ratusan pohon cemara udang ditanam sebagai benteng pertahanan Pantai Cemara Indah.

Pantai Cemara Indah, Meniti Potensi Garis Pantai Kesambi sebagai Destinasi
Sejak September 2022, 150 pohon cemara udang ditanam komunitas pemuda yang berada di  Blok Kesambi, Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Sebagai inisiator, Suwarno (44), menegaskan pohon di Pantai Cemara Indah itu ditanam untuk menghindari ancaman abrasi pantai yang terus terjadi. (istimewa)

Usai gagasan itu muncul ke permukaan, para generasi muda Blok Kesambi enggan berpangku tangan. Mereka langsung bergerak. Dorongan membangun tanah kelahiran dan bisa bangkit bersama semakin membuncah lantaran ledakan dahsyat sejumlah tangki bahan bakar minyak (BBM) di Kilang RU VI Pertamina Balongan pada akhir Maret 2021 lalu.

Tragedi menjelang tengah malam hari itu sempat meluluhlantakkan semangat warga lokal yang berada di wilayah administratif Kabupaten Indramayu itu. Dampak ledakan tangki BBM itu memporakporandakan hunian warga yang hanya berjarak tak kurang dari 1 km dari lokasi kejadian. Musibah itu terjadi saat pandemi Covid-19 melanda negeri ini.

Kini, semangat untuk bangkit bersama pun dicetuskan. Suwarno mengakui pariwisata bisa menjadi sektor pertumbuhan ekonomi setempat. Sebab, dia mengakui ekonomi warga setempat relatif rapuh dan tidak sustainable.

Baca Juga : Anjar Asmara Naik Vespa Pimpin Konvoi Pendaftaran Bacaleg ke KPU Ciamis

Ketiadaan sumber daya alam di Blok Kesambi memaksa warga setempat tak bisa berbuat banyak. Kalau pun di sana ada sumber minyak namun kekayaan alam itu tak bisa dinikmati maksimal. Selain berprofesi sebagai pedagang, tak sedikit warga lokal yang memilih menjadi pekerja migran dan mengadu nasib di negeri orang. Di tanah kelahirannya, mereka hanya bisa menjadi buruh Pertamina yang harus memperpanjang kontraknya setiap tahun.

Terkait pekerja migran tersebut, berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indoensia (BP2MI) 2022 menyebutkan pada Januari-Maret mereka yang menjadi pekerja migran yang berasal dari Indramayu itu tercatat paling tinggi dan menjadi kantong di Jabar. Pada Januari terhitung sebanyak 484 orang yang berangkat menjadi pekerja migran, Februari 469 orang, dan Maret 773 orang.

Hal tersebut diamini Maftuhin (41) yang mendiami kampung Blok Kesambi sejak lahir. Dia mengaku lebih dari 20% warga setempat mengandalkan bekerja sebagai pekerja migran. Selebihnya, mereka berdagang atau menjadi buruh proyek.

Mengenai lahirnya Pantai Cemara Indah, dia menyebutkan destinasi itu relatif menggerakkan roda perekonomian warga setempat. Dapur pun bisa kembali mengebul untuk memberi nafkah keluarga.


Editor : Doni Ramdhani