Pantai Cemara Indah, Meniti Potensi Garis Pantai Kesambi sebagai Destinasi

Sepanjang garis pantai Blok Kesambi kini menghijau. Ratusan pohon cemara udang ditanam sebagai benteng pertahanan Pantai Cemara Indah.

Pantai Cemara Indah, Meniti Potensi Garis Pantai Kesambi sebagai Destinasi
Sejak September 2022, 150 pohon cemara udang ditanam komunitas pemuda yang berada di  Blok Kesambi, Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Sebagai inisiator, Suwarno (44), menegaskan pohon di Pantai Cemara Indah itu ditanam untuk menghindari ancaman abrasi pantai yang terus terjadi. (istimewa)

Selain membenahi lingkungan, koordinator pengelola Beny Supriyadi menyebutkan para pemuda pun mendirikan sejumlah lapak untuk warga berdagang. Dengan semangat swadaya masyarakat, kini ada 11 lapak yang sengaja dibangun yang nantinya memenuhi kebutuhan para pengunjung.

“Untuk lapak itu, kita sengaja batasi agar view pantai tak terhalang. Apalagi, sejak awal tempat ini awalnya dibangun dengan konsep pelestarian alam. Kita memanfaatkan lahan tidur,” jelasnya.

Menurutnya, sebagai destinasi Pantai Cemara Indah dilengkapi sejumlah fasilitas. Mulai dari tempat mandi dan bilas, musala, aula mini, hingga arena tempat bermain mengendarai ATV. Lapangan terbuka bisa dimanfaatkan sebagai area camping ground di sisi pantai.

Untuk merasakan berbagai sensasi tersebut, pengelola membanderol murah dan relatif terjangkau. Setiap orang yang masuk hanya dikenai tiket Rp3.000 pada weekdays dan Rp5.000 pada akhir pekan. Plus, karcir parkir motor seharga Rp3.000-5.000 per unit.

“Kita pun menyediakan sewa kain hammock seharga Rp10.000 dan tikar Rp5.000. Tenda pun kalau ada yang nyewa ada, ongkosnya hanya Rp100 ribu. Untuk tiket kemping di sini hanya Rp25 ribu per orang,” jelasnya seraya menyebutkan di sejumlah lapak dagang itu warga setempat menjajakan kuliner lokal.

Suwarno kembali menegaskan, destinasi itu diciptakan untuk membangun ekonomi kreatif. Hal itu diharapkan menjadi jawaban terkait tingkat pengangguran yang tinggi yang memaksa ekonomi setempat relatif rapuh. Terlebih, di situ terkenal banyak rentenir atau bank emok yang dirasa memperdaya warga.

Semangat untuk membangun tanah kelahiran itu semakin tinggi dengan hasil yang didapatkan para pedagang saat musim liburan Lebaran 2023. Bagaimana tidak, saat itu dalam sehari omset yang diperoleh satu lapak bisa mencapai Rp3 juta. Biasanya, di akhir pekan pendapatan yang dicapai hanya Rp600 ribu per hari. Hasil yang diperoleh itu diakuinya dengan sistem bagi hasil yang disepakati sebelumnya dengan pengelola.


Editor : Doni Ramdhani