Pembagian Set Top Box TV Digital Masalah Baru Bagi Para Kades di Bandung

Para kepala desa di Kabupaten Bandung mengeluhkan tidak meratanya pembagian perangkat penerima siaran TV digital (set top box) untuk warga miskin. Padahal, seperti yang telah diumumkan, pemerintah akan mematikan siaran TV analog (analog switch off) pada 2 November besok.

Pembagian Set Top Box TV Digital Masalah Baru Bagi Para Kades di Bandung
Para kepala desa di Kabupaten Bandung mengeluhkan tidak meratanya pembagian perangkat penerima siaran TV digital (set top box) untuk warga miskin. Padahal, seperti yang telah diumumkan, pemerintah akan mematikan siaran TV analog (analog switch off) pada 2 November besok./istimewa
INILAHKORAN,Soreang-Para kepala desa di Kabupaten Bandung mengeluhkan tidak meratanya pembagian perangkat penerima siaran TV digital (set top box) untuk warga miskin. Padahal, seperti yang telah diumumkan, pemerintah akan mematikan siaran TV analog (analog switch off) pada 2 November besok.
"Awalnya saya kaget tiba-tiba datang dua orang pemuda, mereka ditugaskan untuk membagikan STB di desa kami. Saya kaget, kok tiba-tiba pembagian, tanpa ada sosialisasi dan jumlahnya juga tidak sesuai. Data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang masuk PKH dan BLT saja itu diatas 1000 orang. Sedangkan ini jumlah STB yang akan dibagikan kurang dari 500," kata Kepala Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung Ismwanto Somantri, Selasa 1 November 2022.
Menurut Somantri, karena jumlah STB tidak sesuai dengan DTKS serta belum ada sosialisasi. Saat itu ia hendak mencegah dulu pembagian STB tersebut. Karena, dapat memicu kecemburuan sosial. Apalagi, jumlah warga miskin di wilayah desanya sangat banyak mencapai ribuan Kepala Keluarga (KK).
"Tapi pada akhirnya saya tidak bisa melarang, silakan,saja bagikan yang penting aman. Dan apa yang saya khawatirkan itu terjadi, warga yang tidak kebagian cemburu. Gara-gara STB ini saya jadi sasaran kemarahan warga," ujarnya.
Tidak adanya koordinasi saat pendataan ini, lanjut Somantri, sangat disesalkan. Karena. Kedepannya, apapun kegiatannya dari pemerintahan yang lebih tinggi, sudah semestinya berkoordinasi dengan pemerintahan desa. Kemudian sosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.
"Saya tidak mengusulkan, tiba-tiba datang sejumlah nama, ya saya tidak tahu, ini mengambil namanya dari mana.  Sejauh ini saya belum mengecek, karena memang si petugas itu sendiri tidak melaporkan ke saya, ada yang meninggal atau tidak misalnya" katanya.
Mengenai daerah yanf tidak dapat menerima siaran TV digital, Somantri mengatakan, di wilayahnya ada beberapa daerah yang blank spot. Seperti di daerah Dewata dan beberapa daerah lainnya.
 Kepala Des Patengan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Asep Kurniadi, menambahkan, pembagian STB dari pemerintah pusat ini banyak warga yang tidak kebagian. Dari jumlah 1.442 KK baru 85 unit STB yang dibagikan kepada warga.
"Banyak warga yang bertanya kepada saya kenapa mereka tidak kebagian. Ini menjadi kecemburuan antar warga. Selain itu daerah kami itu pegunungan dengan ketinggian 1.700 mdpl jadi banyak titik yang blank spotnya," katanya.(rd dani r nugraha).***


Editor : JakaPermana