Pemkot Bandung Gagas Program Nyeni di Sakola, Tujuannya Bangkitkan Minat Seni Tradisional Sunda

Sebagai upaya meengenalkan dan mendorong siswa mencintai seni tradisional sunda, Pemkot Bandung menggagas Program Nyeni di Sakola. Program tersebut kini sudah berjalan di dua sekolah di Kota Bandung

Pemkot Bandung Gagas Program Nyeni di Sakola, Tujuannya Bangkitkan Minat Seni Tradisional Sunda
Pemkot Bandung menggagas program Nyeni di Sakola. Tujuan dari program itu tak lain untuk mengembangkan partisipasi dan minat para siswa terhadap seni tradisional Sunda. (Foto Istimewa)

INILAHKORAN,Bandung- Pemkot Bandung menggagas program Nyeni di Sakola. Tujuan dari program itu tak lain untuk mengembangkan partisipasi dan minat para siswa terhadap seni tradisional Sunda.

Sebagai lagkah awal, Program Nyeni di Sakola besutan Pemkot Bandung ini telah dilaksanakan di dua sekolah yaitu SMPN 43 Kota Bandung dan SDN 035 Soka.

Di SMPN 43 Kota Bandung, program Nyeni di Sakola dihadirkan dalam bentuk Sandiwara Sunda, sebuah pertunjukan seni yang mengisahkan kisah tentang anak yang enggan belajar namun memiliki hasrat yang besar dalam seni. 

Baca Juga : Mau Nonton Asia Afrika Festival? Ini Titik Parkir Kendaraan Agar Aman dan Tidak Terjebak Kemacetan

Pertunjukan tersebut menggabungkan beberapa kesenian tradisional Sunda, seperti seni musik Calung, bobodoran, dan seni vokal. 

"Siswa-siswi tidak hanya belajar seni tradisional Sunda secara langsung tetapi juga menikmati hiburan yang bernilai edukasi," kata Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Ratna Rahayu Pitriyati.

Sedangkan di SDN 035 Soka, program ini menampilkan berbagai kaulinan barudak atau permainan tradisional khas Sunda kepada anak-anak. 

Baca Juga : Bakesbangpol Kota Bandung Perkuat Kolaborasi Wujudkan Iklim Demokrasi Kota Bandung Sehat dan Berkualitas

Kaulinan barudak tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap permainan, membentuk karakter kecintaan anak-anak terhadap seni Sunda. 

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto