Pengamat Politik Nilai, Kedekatan Parpol dengan Masyarakat di Jawa Barat Sangat Rendah

Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Firman Manan menilai, kedekatan antara masyarakat dengan partai politik (Parpol) di Provinsi Jawa Barat masih terbilang sangat rendah.

Pengamat Politik Nilai, Kedekatan Parpol dengan Masyarakat di Jawa Barat Sangat Rendah
Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Firman Manan menilai, kedekatan antara masyarakat dengan partai politik (Parpol) di Provinsi Jawa Barat masih terbilang sangat rendah.

INILAHKORAN, Bandung – Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Firman Manan menilai, kedekatan antara masyarakat dengan partai politik (Parpol) di Provinsi Jawa Barat masih terbilang sangat rendah.

Sehingga kecenderungan masyarakat Jawa Barat lebih condong kepada figur yang diusung, ketimbang parpol itu sendiri kata dia. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi parpol, dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap mereka.

“Kedekatan warga dengan partai, tidak terindentifikasi dengan baik. Kedekatan masyarakat dengan parpol hanya 10 persen, sama dengan nasional yang juga berkisar di 10-12 persen. Harusnya ada kedekatan antara masyarakat dengan parpol. Sejauh ini di Jawa Barat, dominasi figur terhadap urusan partai termasuk elektoral, sangat tinggi,” ujarnya belum lama ini.

Baca Juga : APTI Bandung Sambut Gembira Kenaikan 10 % Cukai Tembakau

Firman melanjutkan, dari hasil survey yang dilakukan pihaknya belum lama ini. Gerindra masih mendapatkan kepercayaan publik paling besar, dengan 23 persen. Disusul PDI Perjuangan 16 persen dan PKS di 13,2 persen. Sementara untuk calon presiden, masyarakat masih condong kepada sosok Prabowo Subianto, diikuti Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo.

“Jadi memang sejauh ini, orientasinya masih pada figur, bukan partai. Elektabilitas partai di Jawa Barat, terakhir dari survey yang kami lakukan, Gerindra 23 persen, PDIP 16 persen dan PKS 13,2 persen. Ketika kami cek pada calon presiden, pertama ada Prabowo 29 persen di Jawa Barat, beda tipis dengan Anies dibawahnya dengan 27 persen. Kemudian Ridwan Kamil 20 persen dan Ganjar 12 persen. Kalau dilihat, faktor Gerindra ini karena ada figur Prabowo disitu,” ucapnya.

“Sedangkan Anies, walaupun nomor dua. Untuk Nasdem sebagai partai pengusungnya, tidak ada kenaikan signifikan, masih di angka 4 persen. Melihat party id ini yang masih rendah, semua partai harus melakukan upaya untuk pendekatan dan jangan ketergantungan dengan figur yang sampai sekarang masih terjadi,” tandasnya. (Yuliantono)***

Baca Juga : KBB Rawan Bencana, BPBD KBB Pastikan Bakal Siagakan Personel Hingga Masa Libur Berakhir 


Editor : JakaPermana