Pergeseran Tanah Kembali Terjadi di Bogor, Usai Bojong Koneng Kini Desa Babakan Madang Terkena Bencana 

Usai Desa Bojong Koneng terkena bencana pergeseran tanah, kini bencana menimpa warga Kampung Cicadas di Desa/Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Pergeseran Tanah Kembali Terjadi di Bogor, Usai Bojong Koneng Kini Desa Babakan Madang Terkena Bencana 
Bencana pergeseran tanah tersebut, berupa ambruknya jembatan yang menghubungkan Kampung Cicadas dengan Kampung Babakan Madang. Berbeda dengan pergeseran tanah di Bojong Koneng yang terjadi di ruas jalan, di lokasi bencana baru itu terjadi lantaran derasnya arus air Sungai Cibongas Bogor. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Babakan Madang - Usai Desa Bojong Koneng terkena bencana pergeseran tanah, kini bencana menimpa warga Kampung Cicadas di Desa/Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Bencana pergeseran tanah tersebut, berupa ambruknya jembatan yang menghubungkan Kampung Cicadas dengan Kampung Babakan Madang. Berbeda dengan pergeseran tanah di Bojong Koneng yang terjadi di ruas jalan, di lokasi bencana baru itu terjadi lantaran derasnya arus air Sungai Cibongas Bogor.

"Akibat debit air Sungai Cibongas yang cukup tinggi sehingga mengikis bibir jembaran, menyebabkan jembatan dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 4 meter yang menjadi penghubung Kampung Cicadas dengan Kampung Babakan Madang ambruk. Akibatnya, sebagian di antaranya berada di dasar sungai," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko kepada wartawan, Kamis 22 September 2022.

Baca Juga : Dishub Kota Bogor: JPO depan Masjid Raya Bogor Dibiayai CSR PT Diva Intan Putri Pratama

Aris Nurjatmiko menerangkan, kejadian jembatan ambruk terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 07.15 WIB. Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak terjadi korban jiwa maupun luka.

"Alhamdulillah, warga di dua kampung yang masih berada dalam satu desa tersebut tidak ada yanh terluka, apalagi meninggal dunia. Hal itu karena warga sekitar sadara atau mengetahui bahwa jembatan tersebut akan ambruk. Bahkan warga tersebut mengingatkan warga lainnya, termasuk diantaranya pelajar perempuan untuk tidak menggunakan jembatan tersebut," terang Aris Nurjatmiko.

Ia menjelaskan, untuk sementawa waktu warga di dua kampung tersebut terpaksa menggunakan jalur alternatif melalui Jalan Puncak Dua atau Jalan Lingkar Babakan Madang.

Baca Juga : Soal Transparansi Pokir, Komisi III DPRD Kota Bogor Sepakat dengan Usulan Kadin dan Pengusaha Lokal

"BPBD dibantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan warga juga segera akan membangun jembatan darurat, dimana anggaran pembangunannya menggunakan biaya tak terduga. Semoga dengan terbangunnya jembatan darurat, warga dua kampung tersebut bisa mengakses jembatan darurat tersebut," jelasnya.*** (reza zurifwan)


Editor : Doni Ramdhani