Program PEN Bangkitkan UMKM di Masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 mengajarkan kepada dunia usaha khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk beradaptasi dan bertransformasi secara cepat. 

Program PEN Bangkitkan UMKM di Masa Pandemi Covid-19
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 mengajarkan kepada dunia usaha khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk beradaptasi dan bertransformasi secara cepat. 

Pemerintah pun merespons pandemi Covid-19 ini dengan memberikan bantuan modal kerja, subsidi kredit UMKM, hingga relaksasi bunga kredit perbankan demi mempertahankan sektor UMKM. 

Tak hanya dari sisi suplainya, pemerintah juga mendorong sisi permintaan agar pengusaha UMKM terus menggeliatkan usahanya meski masih dalam pandemi.

Baca Juga : Apindo Jabar Dukung PPKM 

Staf Khusus Menkop UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan, dari survei beberapa pihak khususnya survei yang mengkaji dampak program pemulihan ekonomi nasional (PEN) terhadap UMKM, seperti yang dirilis Lembaga Demografi FMB UI, menunjukkan 99% UMKM sudah mendaftar dan menerima bantuan pemerintah. 

“Lalu, mayoritasnya membelanjakan bantuan tersebut untuk membeli bahan baku dan barang modal,” ujar Fiki dalam Dialog Produktif KPCPEN bertema Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi, Jumat (18/6/2021).

Menurutnya, Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro yang sudah tersalurkan hingga saat ini menggapai 9,8 juta usaha mikro atau setara dengan Rp11,76 triliun. 

Baca Juga : XL Axiata Gencar Vaksinasi Karyawan Beserta Keluarga

Jumlah tersebut mencapai 77% dari pagu anggaran yang totalnya sejumlah Rp16,36 triliun. Banpres Produktif tahap kedua juga akan kembali dibuka pada Juni ini dengan menyasar 3 juta usaha mikro.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani