Pusat Bisnis dan Edukasi Kopi Indonesia Bakal Dibangun di Solokanjeruk

Saat ini, pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia sedang dibangun Pemkab Bandung di Desa/Kecamatan Solokanjeruk. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan di lokasi tersebut baru memasuki tahap pematangan lahan.

Pusat Bisnis dan Edukasi Kopi Indonesia Bakal Dibangun di Solokanjeruk
"Ini nantinya menjadi pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia. Baik kopi arabika maupun robusta. Tujuannya adalah ekspor," kata Tisna di Soreang, Minggu 13 November 2022. (rd dani r nugraha)

INILAHKORAN, Soreang - Saat ini, pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia sedang dibangun Pemkab Bandung di Desa/Kecamatan Solokanjeruk. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan di lokasi tersebut baru memasuki tahap pematangan lahan.

"Ini nantinya menjadi pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia. Baik kopi arabika maupun robusta. Tujuannya adalah ekspor," kata Tisna di Soreang, Minggu 13 November 2022.

Dia menyebutkan, pemasaran produksi kopi dalam negeri bisa ditangani kelompok tani maupun koperasi. Sedangkan, ekspor ke luar negeri harus menghadapi persaingan karena selama ini produksi kopi dunia dikuasai Brasil, Colombo, dan Vietnam sebagai pemain baru.

Baca Juga : Soroti APBD Perubahan yang Molor, Ketua MPI KNPI: Ini Bisa Jadi Sinyalemen Buruk Bagi Pemda KBB

"Sedangkan, di Indonesia walaupun kebun kopinya terluas sedunia namun ekspornya keempat setelah Brasil, Colombia, dan Vietnam. Politik dagang kita kalah oleh Brasil dan Vietnam," ujarnya.

Tisna melanjutkan, pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia pada tahun ini mulai dari pematangan lahan. Kemudian tahun depan akan dilakukan pembangunan gedung pengolahan dan pergudangan. 

Luas lahan untuk pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia seluas 5 hektare dan dianggarkan dari pemerintah pusat. Di tempat ini juga akan dilengkapi dengan kafe sebagai sarana edukasi dan pelatihan berkaitan kopi.

Baca Juga : APBD Perubahan Tahun 2022 di KBB Molor, Ketua MPI KNPI Menduga Hal Ini

"Tahun ini Rp8 miliar, tahun depan Rp36 miliar, dan tahun depan ada lagi secara bertahap. Diharapkan tahun depan sudah bisa diresmikan oleh Pak Presiden," katanya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani