Putus Rantai Polio, Jabar Terus Lakukan Persiapan Jelang Sub-PIN

Pemprov Jabar terus melakukan persiapan jelang Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan pada 3 April-15 April 2023 mendatang. Hal tersebut sebagai upaya memutus rantai virus penyakit polio yang dapat mengakibatkan lumpuh layu pada anak.

Putus Rantai Polio, Jabar Terus Lakukan Persiapan Jelang Sub-PIN
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Jabar Dedi Supandi mengatakan, vaksin polio di Jawa Barat ditargetkan dapat menyasar 3,9 juta anak usia 0-5 tahun menyusul ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. Upaya mencapai target itu, di antaranya ditempuh melalui Sub-PIN Polio. (rianto nurdiansyah)

"Bahaya polio ini bisa menimbulkan lumpuh layuh termasuk juga kena gangguan syaraf yang dia tidak bisa, sehingga bisa menghambat terhadap tumbuh kembang anak," katanya.

Terkait target, dia menyampaikan, yang tertinggi yaitu di Kabupaten Bogor, yakni sebanyak 542.530 sasaran. Sedangkan Kota Banjar menjadi daerah dengan target paling rendah dalam pemberian vaksin Polio di angka 12.960 sasaran. 

"Itu sesuai dengan jumlah penduduk di kota kabupaten tersebut.Bagi kabupaten/kota yang presentase capaiannya begitu tinggi kita akan siapkan hadiah," ungkap Dedi Supandi.

Baca Juga : Ridwan Kamil Harapkan Festival Film Pendek Piala Gubernur Jawa Barat 2023, Momentum Kebangkitan Film Tanah Air

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar Rochady Hendra Setya Wibawa mengatakan, memang ada beberapa kondisi anak yang tidak dapat diberikan vaksin atau imunisasi polio. Mengingat vaksin ini berhubungan dengan imunitas, maka anak-anak yang mempunyai imunitas menurun tidak diberikan vaksin.

"Contoh anak yang hidup dengan penderita HIV. Atau anak yang punya keganasan darah ini juga tidak diberikan. Atau anak-anak demam dan diare ini juga," ujar Rochady. 

Disinggung terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dia mengatakan, sejauh ini di seluruh dunia pun belum pernah terlaporkan ada salah satu reaksi tubuh pasien yang tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin polio.

Baca Juga : Ridwan Kamil Kecewa Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia

"Setelah dua kali pemberian tetes tanggal 3 sama tanggal 15 mei kita harapkan sebulan kemudian imunitas yang didapat anak-anak sudah full. Tapi kalau misalnya cuman dikasih sekali tanggal 3 cuman baru dapat setengah gak full imunitasnya," paparnya.


Editor : Doni Ramdhani