PVMBG Sebut Terjadi 447 Pergerakan Tanah di Jabar Sepanjang 2023, Sebabkan 105 Orang Meninggal

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menyebut, telah terjadi 447 pergerakan tanah dimana salah satunya longsor di Jabar sepanjang 2023 dan menyebabkan 105 orang meninggal dunia.

PVMBG Sebut Terjadi 447 Pergerakan Tanah di Jabar Sepanjang 2023, Sebabkan 105 Orang Meninggal
Hendra mengatakan, PVMBG mewaspadai tiga daerah di Jabar yang rentan pergerakan tanah yakni Sukabumi, Sumedang, dan Majalengka. Ini disebabkan kawasan tersebut memiliki creeping atau gerakan tanah yang lamban dan tidak disadari, sehingga pergeserannya berujung pada bencana. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menyebut, telah terjadi 447 pergerakan tanah dimana salah satunya longsor di Jabar sepanjang 2023 dan menyebabkan 105 orang meninggal dunia.

Hendra mengatakan, PVMBG mewaspadai tiga daerah di Jabar yang rentan pergerakan tanah yakni Sukabumi, Sumedang, dan Majalengka. Ini disebabkan kawasan tersebut memiliki creeping atau gerakan tanah yang lamban dan tidak disadari, sehingga pergeserannya berujung pada bencana.

Untuk itu, Hendra berharap kelak di Jabar akan ada institusi khusus yang fokus pada hal ini guna mengantisipasi terjadinya korban jiwa akibat creeping.

Baca Juga : Kunjungi PVMBG, Pemprov Jabar Lakukan Sejumlah Mitigasi dan Mewaspadai Potensi Bencana

"Ke depannya bukan hanya dari PVMBG. Ada yang lain di sini, tangani geoteknik dalam perekayasaan antisipasi longsor," ujarnya usai memaparkan data pada Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin di Kota Bandung, Jumat 8 Desember 2023.

Merujuk data PVMBG, dari 447 kejadian pergerakan tanah. Selain menyebabkan 105 orang meninggal dunia, juga mengakibatkan 35 orang luka-luka, 528 rumah rusak, 81 rumah hancur, 167 rumah dalam kondisi terancam.

Serta 178 infrastruktur lain terdampak dan 2.288 jalan mengalami rusak, imbas dari pergerakan tanah yang terjadi di Jawa Barat sepanjang 2023. Dimana yang paling fatal, menimbulkan longsor.*** (yuliantono)

Baca Juga : DTPH Jabar Targetkan Produksi 11 Juta Ton Gabah Kering di 2024


Editor : Doni Ramdhani