PWNU Jabar Permasalahan Kontroversi Ponpes Al-Zaytun Segera Tuntas

Rois Syuriah PWNU Jawa Barat Abun Bunyamin membeberkan, telah terjadi kesepakatan antara pemerintah provinsi (Pemprov) dan ulama serta ormas Islam, terkait polemik Pondok Pesantren Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu.

PWNU Jabar Permasalahan Kontroversi Ponpes Al-Zaytun Segera Tuntas
Rois Syuriah PWNU Jawa Barat Abun Bunyamin. Net/istimewa

INILAHKORAN, Bandung - Rois Syuriah PWNU Jawa Barat Abun Bunyamin membeberkan, telah terjadi kesepakatan antara pemerintah provinsi (Pemprov) dan ulama serta ormas Islam, terkait polemik Pondok Pesantren Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu.

Dalam forum pertemuan di Ruang Rapat Papandayan, Gedung Sate, Senin 19 Juni 2023 kata dia, ada beberapa poin yang kelak akan disampaikan Gubernur Ridwan Kamil. Dia berharap, hasil ini dapat mengurai persoalan yang tengah terjadi, terkait Ponpes Al-Zaytun.

"Tadi sudah ada pertemuan di Gedung Sate, bersama ulama yang dipimpin Wakil Gubernu Jawa Barat. Bahas khusus mengenai Al-Zaytun. Maka didalam pembahasan itu memang sepakat. Isi kesepakatan akan disampaikan langsung oleh Pak Gubernur. Kami yang hadir disana sebagai wali syuriah Jawa Barat, kedua pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin. Dalam pertemuan itu kami harap ada solusi terbaik bagi umat Islam Indonesia. Al-Zaytun tetap sebagai aset umat Islam, tapi bagaimana supaya tidak merusak terhadap akidah, syariah dan akhlak umat Islam itu intinya," ujarnya.

Baca Juga : Ema Sumarna Sebut Mayoritas Hewan Kurban di Kota Bandung Dalam Kondisi Sehat

Lebih lanjut Abun menyampaikan, sejauh ini telah terjadi dugaan penyesatan yang dilakukan oleh pengelola Ponspes Al-Zaytun. Kontroversi ini diharapkannya dapat segera tuntas, guna mereda arus konflik lebih besar di kemudian hari.

Pandangan saya yang kontroversi Al-Zaytun dengan umat Islam banyak, hanya diantaranya baru-baru ini adalah misalkan perempuan dan laki-laki boleh campur dalam satu shaf. Itu menyimpang, lain daripada yang lain. Umat Islam tidak melakukan seperti itu. Secara kasat mata ada penyimpang, harapan kami ada langkah kooperatif antara Umat Islam diluar dan didalam Al-Zaytun karena selama ini tidak ada komunikasi, keterbukaan," tandasnya. (Yuliantono)

Baca Juga : Jelang Idul Adha, Kota Bandung Siapkan Tim Pemeriksaan Hewan Kurban di 116 Titik


Editor : JakaPermana