Ridwan Kamil Sebut Jabar Masih Aman dari Ancaman PHK, Resesi dan Inflasi

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut, Jabar masih relatif aman dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK), resesi dan inflasi pada awal 2023.

Ridwan Kamil Sebut Jabar Masih Aman dari Ancaman PHK, Resesi dan Inflasi
Ridwan Kamil memaparkan, sejauh ini PHK di Jabar masih ada namun jumlahnya tidak tinggi seperti provinsi lain. Meski jumlah penduduk Jabar mencapai 50 juta jiwa dan industri pun juga sangat banyak, tetapi dampaknya tidak separah daerah lain. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut, Jabar masih relatif aman dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK), resesi dan inflasi pada awal 2023.

Ridwan Kamil memaparkan, sejauh ini PHK di Jabar masih ada namun jumlahnya tidak tinggi seperti provinsi lain. Meski jumlah penduduk Jabar mencapai 50 juta jiwa dan industri pun juga sangat banyak, tetapi dampaknya tidak separah daerah lain.

"Saya dapat laporan, PHK di Jawa Barat tidak sebanyak provinsi lain datanya. Tapi angkanya saya tidak hafal. Menandakan kami terus berupaya mencari solusi diluar PHK. Supaya jangan ujung-ujungnya selalu berakhir dengan PHK. Datanya itu ada, di luar dugaan saya. Logika saya, penduduk terbanyak, industri terbesar, PHK terbesar. Ternyata enggak juga. Kita ranking empat apa ranking lima datanya," ujar Ridwan Kamil di Gedung Graha Tirta Siliwangi, Kamis 12 Januari 023.

Baca Juga : Ciki Ngebul dan Lato-lato Makan Korban, Ini Kata Ridwan Kamil

Mengenai ancaman resesi, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku optimistis Jawa Barat dapat melewati potensi tersebut. Kuncinya adalah kata dia, masyarakat harus memprioritaskan belanja produk dalam negeri terhadap semua kebutuhan, sehingga perputaran ekonomi dapat berjalan lancar.

"Enggak ada resesi. Optimis, yang penting belilah barang-barang dalam negeri, supaya kalau kita tergantung pada impor. Dinamika diluar kita enggak bisa kontrol, itu jadi masalah resesi. Jadi maksimalkan. Jangan menahan belanja, sok belanja seperti biasa. Rakyat bergerak, UMKM-nya, toko-tokonya. Tapi fokuskan dengan barang dalam negeri," ucapnya.

Sementara terkait laju inflasi, dia mengaku berdasarkan dari pantauan, saat ini situasinya masih terjaga, terutama sembako. Sehingga diharapkan masyarakat tetap tenang dalam situasi sekarang, meski ada satu atau dua produk bahan pokok yang mungkin langka atau harganya sedikit melonjak, akibat dinamika sosial sekarang.

Baca Juga : Antre Jajan Siomay dan Batagor Bandung, Ridwan Kamil: Tentara Amerika 'Deudeuieun'

"Inflasi masih terjaga, kita kan ada sistem monitoring inflasi khususnya harga sembako," tutupnya.*** (yuliantono)


Editor : Doni Ramdhani