Sikap Kami: O'Keefe Tanah Pasundan

DIA sudah meninggal dunia 87 tahun lalu. Tapi, Patrick O’Keefe tetap diingat orang hingga kini. Setidaknya bagi orang yang sedang jatuh cinta. Termasuk ABG-ABG milenial kini. “Katakan dengan bunga,” kata mereka.

Sikap Kami: O'Keefe Tanah Pasundan

DIA sudah meninggal dunia 87 tahun lalu. Tapi, Patrick O’Keefe tetap diingat orang hingga kini. Setidaknya bagi orang yang sedang jatuh cinta. Termasuk ABG-ABG milenial kini. “Katakan dengan bunga,” kata mereka.

Itu slogan yang diciptakan O’Keefe lebih seabad lalu. Sebagai pemain periklanan, dia mempersembahkan slogan itu kepada asosiasi penjual bunga di Boston, kala itu. Sekitar 104 tahun yang lalu.

Slogannya sederhana. Tapi membuat orang tergila-gila. Setidaknya tersentuh hati mereka. Siapa yang tak suka menerima bunga. Lambang cinta, lambang ketulusan.

Baca Juga : Sikap Kami: Menyelesaikan Cikadut

Rasa cinta itu pula yang dikirim Ridwan Kamil hari-hari terakhir ini. Bukan bunga, tapi kue. Cake. Dia tujukan kepada pejuang-pejuang yang tiada kenal lelah berada di garda terdepan perjuangan melawan Covid-19. Dia kirim ke 92 rumah sakit di seluruh Jawa Barat.

Tentu saja, dalam hitung-hitungan, tak seberapa harganya. Tapi, kue tak boleh dihitung dari harganya. Dia harus dihitung dari nilainya. Dan, dengan ketulusan jiwa, betapa bernilainya kiriman kue itu.

Bisa jadi, dalam sekejap kue itu akan lenyap. Disantap petugas rumah sakit yang tak terkira banyaknya. Kue boleh habis, tapi pertunjukan rasa cinta itu takkan sirna.

Baca Juga : Sikap Kami: Mang Maswi

Petugas rumah sakit, terutama yang berurusan dengan penanganan Covid-19, adalah orang yang “menderita” saat ini. Mereka bekerja keras. Setiap hari melampaui bebannya. Apakah jam dinas, atau menangani jumlah pasien yang di luar kebiasaan karena tenaga kesehatan terus berkurang.

Halaman :


Editor : Zulfirman