Sikap Kami: Victory, Bukan Selebrasi

JAWA Barat segera memasuki termin kedua penyuntikan vaksin Covid-19. Kali ini, mari kita tinggalkan selebrasi. Kita mendekati pintu gerbang kemenangan. 

Sikap Kami: Victory, Bukan Selebrasi

JAWA Barat segera memasuki termin kedua penyuntikan vaksin Covid-19. Kali ini, mari kita tinggalkan selebrasi. Kita mendekati pintu gerbang kemenangan. 

Seperti kita tahu, penyuntikan termin pertama dimulai pada 14 Januari lalu. Kita juga lihat, kesempatan pertama itu diwarnai beragam selebrasi. Yang muncul ke permukaan vaksinasi terhadap pejabat ini dan itu, selebritas pulan, dan terutama penyuntikan terhadap Presiden Joko Widodo.

Tentu, kita juga tak bisa menyalahkan itu. Vaksinasi pertama itu termasuk juga kampanye untuk meyakinkan masyarakat. Tak ada yang salah. Yang salah hanya jika ada penerima vaksin langsung berkeliaran di pesta ulang tahun setelah disuntik. Seolah-olah begitu disuntik langsung kebal Covid-19.

Baca Juga : (Sikap Kami) Belajar dari PSBB

Kita tinggalkan pernak-pernik yang tak banyak manfaat itu. Kita fokus pada penyuntikan termin kedua. Sebab, kita meyakini, vaksinasi adalah gerbang menuju kemenangan. Sebuah victory.

Kita percaya, keyakinan masyarakat terhadap pentingnya vaksin, kini semakin positif. Fakta nyaris tak adanya pengaruh negatif signifikan terhadap tenaga kesehatan di tujuh kabupaten/kota yang disuntik, pastilah berpengaruh positif terhadap masyarakat. 

Karena itu, saatnya kini kita fokus bagaimana menuntaskan program vaksinasi di Jawa Barat. Tugas berat. Bahkan tak kalah beratnya dibanding daerah-daerah lain di Indonesia.

Baca Juga : (Sikap Kami) Kenapa Sih Ngeles Melulu?

Salah satunya adalah karena warga yang akan menjalani vaksin terbesar di Indonesia ada di Jawa Barat. Ada 36 juta warga yang mesti disuntik untuk menciptakan imunitas kelompok.

Halaman :


Editor : Zulfirman