Survei Manulife Membuktikan Responden Indonesia Sadar Pentingnya Perencanaan Masa Pensiun, Namun Mayoritas Belum Memiliki

Manulife memiliki survei terbaru. Dalam pembahasan mengenai Indonesia dari hasil Manulife Asia Care Survey 2023, 82% responden Indonesia menilai perencanaan masa pensiun sebagai langkah bijaksana. Namun, hanya 54% responden yang memiliki perencanaan ini. 

Survei Manulife Membuktikan Responden Indonesia Sadar Pentingnya Perencanaan Masa Pensiun, Namun Mayoritas Belum Memiliki
Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan, keyakinan masyarakat Indonesia tentang kemampuannya mewujudkan tujuan finansial adalah hal yang positif, akan tetapi perlu didukung dengan perencanaan pensiun yang tepat. Prioritas mereka terhadap dana pendidikan dan rumah. (ilustrasi/net)

INILAHKORAN, Bandung - Manulife memiliki survei terbaru. Dalam pembahasan mengenai Indonesia dari hasil Manulife Asia Care Survey 2023, 82% responden Indonesia menilai perencanaan masa pensiun sebagai langkah bijaksana. Namun, hanya 54% responden yang memiliki perencanaan ini. 

Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan, keyakinan masyarakat Indonesia tentang kemampuannya mewujudkan tujuan finansial adalah hal yang positif, akan tetapi perlu didukung dengan perencanaan pensiun yang tepat. Prioritas mereka terhadap dana pendidikan dan rumah. 

"Okeh kerena itu, Manulife berkomitmen membantu seluruh keluarga Indonesia menyiapkan masa depan mereka dengan memperkecil gap dana pensiun dan proteksi melalui solusi yang kami miliki,” kata Ryan, Senin 17 April 2023.

Baca Juga : Sepanjang Kuartal I 2023, Generali Indonesia Bayarkan Klaim Rp273 Miliar

Mneuurnya, inflasi mengancam terwujudnya dana pensiun Dalam target finansial individu, hampir dua pertiga responden atau 62% memandang inflasi sebagai ancaman terbesar, diikuti dengan perlambatan perekonomian yang disebutkan 59% responden. 

Untuk mewujudkan target finansialnya, 78% responden Indonesia menyebutkan dana tunai dan simpanan bank sebagai instrumen keuangan utama, 45% menyebutkan warisan keluarga, dan 42% menyebutkan skema jaminan pensiun pemerintah.

“Masyarakat Indonesia perlu meminimalkan risiko yang mereka hadapi akibat inflasi dengan memilih instrumen investasi yang tepat dan melindungi diri dengan asuransi. Dana tunai masih sangat diandalkan, namun hal ini membuat masyarakat berisiko terdampak inflasi yang dapat mengurangi nilai uang yang mereka miliki,” kata Ryan.

Baca Juga : Pos Indonesia Gelar Mudik Bersama BUMN Batch 2 pada 19 dan 20 April 2023

Survei menunjukkan, hampir tiga perempat responden atau 72% memiliki asuransi, instrumen yang amat penting bagi perencanaan pensiun yang efektif. Produk yang paling populer adalah asuransi rawat jalan (37%), jiwa (26%), dan kecelakaan (23%). Sementara itu, 84% responden menyatakan berniat membeli produk asuransi dalam 12 bulan ke depan, meningkat dari 76% pada hasil survei sebelumnya tahun lalu. Produk yang paling diminati adalah asuransi rawat inap (27%) dan rawat jalan (31%).

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani