Tanggapi Fenomena Artis Nyaleg, Begini Kata Pakar Politik 

Maraknya artis yang merapat ke berbagai partai politik kian menjadi tren dan memberikan warna tersendiri bagi dunia politik di tanah air.

Tanggapi Fenomena Artis Nyaleg, Begini Kata Pakar Politik 
"Fenomena artis yang bergabung Parpol untuk menjadi anggota legislatif maupun kepala daerah merupakan hal yang normal terjadi," ujar pengamat politik Unpad Muradi kepada wartawan belum lama ini. (dok)

INILAHKORAN, Ngamprah - Maraknya artis yang merapat ke berbagai partai politik kian menjadi tren dan memberikan warna tersendiri bagi dunia politik di tanah air.

Kendati demikian, kehadiran mereka di panggung politik di Indonesia masih dipertanyakan dan diragukan publik, mengingat selama ini eksistensi mereka lebih banyak di dunia seni peran.

Salah satunya yang kini tengah menjadi sorotan sejumlah pihak termasuk pengamat politik yakni Denny Cagur. Komedian yang dikenal dari grup lawak cagur ini kini mengepakan sayap di sejumlah parpol ternama.

Baca Juga : Antisipasi Kecurangan Pemilu 2024, Bawaslu Kota Cimahi Gencar Lakukan Sosialisasi Pencegahan 

Memiliki nama lengkap Denny Wahyudi, pria kelahiran 29 Agustus 1977 itu sempat bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2020 silam.

Namun, pada tahun 2023 ini, Denny Cagur keluar dari PAN dan berlabuh di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) anggota DPR Dapil Jabar 2 yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Fenomena artis yang bergabung Parpol untuk menjadi anggota legislatif maupun kepala daerah merupakan hal yang normal terjadi," ujar pengamat politik Unpad Muradi kepada wartawan belum lama ini.

Baca Juga : Lari di Kota Bandung, Raffi Ahmad dan Juragan 99 Mengaku Senang

Meski begitu, Muradi menilai ada sejumlah persoalan kaitan dengan effort partai politik. Pertama, Parpol tidak melakukan fungsi kaderisasi dengan baik sehingga tidak muncul nama baru yang berasal dari kadernya sendiri. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani