Tangkal Krisis Pangan di Jawa Barat, Ini Usul Yunandar

Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menyebut, banyak skema yang bisa dilakukan pemerintah provinsi guna mencegah krisis pangan.

Tangkal Krisis Pangan di Jawa Barat, Ini Usul Yunandar
Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menyebut, banyak skema yang bisa dilakukan pemerintah provinsi guna mencegah krisis pangan./ilustrasi

INILAHKORAN, Bandung – Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menyebut, banyak skema yang bisa dilakukan pemerintah provinsi guna mencegah krisis pangan.

Tentunya selain gebrakan-gebrakan yang sudah dilakukan, dalam memperkokoh ketahanan pangan daerah secara berkelanjutan. Terlebih dalam mengantisipasi adanya krisis global yang terjadi pada saat ini, dimana berdampak hampir di segala aspek pokok kehidupan.

Pertama kata dia, adalah dengan mulai mengupayakan produksi sendiri secara berkesinambungan terhadap produk-produk yang bersumber dari impor. Contohnya seperti gandum dan kedelai, sebab keduanya sangat memungkinkan untuk dibudidayakan di Jawa Barat, karena memiliki geografis yang mendukung.

Baca Juga : SMAN 1 Kawali Ciamis, Pelopori Sekolah Toleransi dan Anti Hoaks di Lingkungan Cadisdik XIII Jabar

 “Soal pangan, sesuatu yang hari ini menjadi isu global karena tidak hanya bicara masalah kekurangan pangan di berbagai negara, tetapi juga masalah ketersediaan dalam jangka panjang. Imbas dari perang Rusia dan Ukraina, yang menyebabkan jalur distribusi tidak bisa berjalan normal. Bahkan ini diperparah dengan adanya krisis ekonomi,” kata Yunandar kepada INILAHKORAN, Rabu (9/11/2022).

“Indonesia, khususnya Jawa Barat selama ini tidak 100 persen bisa menyediakan pangan secara mandiri, semisal gandung dan kedelai. Ini semua didatangkan dari luar. Maka dari itu, ini harus menjadi pemikiran bersama. Untuk beras, memang per hari ini kita tidak ada impor, tapi melihat konsumsi yang sangat tinggi di masyarakat terhadap produk berbahan baku dari kedelai dan gandum, maka ini harus jadi perhatian bersama. Kami mendorong agar Jawa Barat punya kemandirian pangan tersebut,” imbuhnya.

Bila sudah ada kesepemahaman kata Yunandar, selanjutnya adalah dengan melibatkan masyarakat mulai dari akar rumput. Yakni dengan membangun lumbung pangan di setiap desa, sebagai langkah antisipasi bila krisis seperti saat ini terulang. Keuntungan lainnya kata dia, lahan kritis serta alih fungsi yang dapat mengakibatkan bencana dapat dicegah.

Baca Juga : Peringati Hari Pahlawan, Ini Harapan Wagub Kepada Masyarakat Jawa Barat

“Bagaimana masyarakat mulai dari tingkat desa memiliki kesiapan terhadap kondisi, apabila nanti seandainya di tahun depan kondisi tidak berubah. Maka kita harus mempersiapkan diri, setiap desa minimal punya lumbung pangan. Punya lahan khusus, diperuntukkan untuk pangan yang bisa kita sebut kawasan pangan berkelanjutan, kepedulian ini harus dimulai dari sekarang,” ujarnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana