Tarif Whoosh Ditetapkan Rp300 Ribu, Ini Respons Pj Gubernur Jabar

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah menetapkan tarif Whoosh sebesar Rp300 ribu dan ini, merupakan harga promosi untuk semua rute termasuk gratis kereta api feeder dari dan menuju Stasiun Bandung.

Tarif Whoosh Ditetapkan Rp300 Ribu, Ini Respons Pj Gubernur Jabar
Merespons putusan tersebut, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menilai penetapan tarif Whoosh tersebut tentunya telah dilakukan secara matang oleh KCIC, berdasarkan kemampuan perekonomian masyarakat. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah menetapkan tarif Whoosh sebesar Rp300 ribu dan ini, merupakan harga promosi untuk semua rute termasuk gratis kereta api feeder dari dan menuju Stasiun Bandung.

Merespons putusan tersebut, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menilai penetapan tarif Whoosh tersebut tentunya telah dilakukan secara matang oleh KCIC, berdasarkan kemampuan perekonomian masyarakat.

Dia berharap, dengan tarif yang cukup terjangkau, serta sensasi menaiki Whoosh dapat mendorong masyarakat untuk mencoba dan memanfaatkan fasilitas moda transportasi kereta cepat, dalam melakukan mobilitas antara Bandung-Jakarta.

Baca Juga : Inflasi Jabar Terkendali, Bey Machmudin Optimistis Mampu Lalui Dinamika 2023 dengan Baik

“Tarif itu kan hitungannya bisnis KCIC. Jadi mereka sudah melakukan perhitungan. Kami berharap akan banyak peminat, karena yang pertama di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Jadi kami berharap akan terus meningkat,” ujarnya, Selasa 17 Oktober 2023.

Selain itu, dia mengaku Pemprov Jabar akan terus mendorong kepada pelaku usaha baik Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) untuk mengembangkan paket destinasi wisata yang ada di Kota Bandung, dengan menggunakan Whoosh sebagai moda transportasinya.

Terlebih per 18 Oktober 2023 dan seterusnya, Whoosh sudah resmi beroperasi secara komersial dalam mengangkut penumpang. Melayani tujuan Stasiun Halim Jakarta ke Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung, dengan beberapa titik pemberhentian salah satunya Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga : Buntut Terlarangnya GIM, Pemprov Jabar Kaji Aset yang Diperbolehkan untuk Aktivitas Politik

“Makanya kami sampaikan kepada asosiasi PHRI, Asita untuk segera mengembangkan paket-paket atau tujuan wisata di Kota Bandung, karena masih banyak yang ingin mencoba (Whoosh). Kami berharap masyarakat banyak menggunakan. Kami disini siap menyiapkan fasilitas lainnya,” tandasnya.*** (yuliantono)


Editor : Doni Ramdhani