Tingginya Harga Diri Seorang Muslimah

 Ketika seseorang memutuskan dirinya untuk bernaung di dalam Islam, sesungguhnya ia sedang menerima kehormatan diri yang meliputi ketenangan, ketentraman, kenyamanan dan penjagaan yang sempurna, untuk kehidupan dunia dan akhiratnya.

Tingginya Harga Diri Seorang Muslimah
Ilustrasi/Net

 Ketika seseorang memutuskan dirinya untuk bernaung di dalam Islam, sesungguhnya ia sedang menerima kehormatan diri yang meliputi ketenangan, ketentraman, kenyamanan dan penjagaan yang sempurna, untuk kehidupan dunia dan akhiratnya.

Begitu pula dengan nilai diri seorang muslimah. Tak ada agama yang mengawal seluruh aspek kepribadian dan dirinya, keamanan dan keselamatan dirinya, kecuali ia telah menyerahkan seluruh dirinya di dalam Islam.

Contoh agung ini telah tertoreh di dalam sejarah. Pada suatu hari, seorang wanita Arab membawa perhiasannya ke tempat perdagangan Yahudi Bani Qainuqa. Ia mendatangi seorang tukang sepuh untuk menyepuhkan perhiasannya. Ia kemudian duduk sambil menunggu tukang sepuh itu menyelesaikan pekerjaaannya.

Baca Juga : Pahala Izinkan Poligami Lebih Besar dari Jihad?

Tiba-tiba datanglah beberapa orang Yahudi berkerumun mengelilinginya dan minta kepada wanita Arab itu supaya membuka penutup mukanya. Wanita itu pun menolaknya. Tanpa diketahui oleh sang wanita, secara diam-diam si tukang sepuh itu menyangkutkan ujung pakaian yang menutup seluruh tubuhnya pada bagian punggungnya.

Ketika sang wanita berdiri, terbukalah aurat bagian belakangnya. Orang-orang yahudi yang melihatnya tertawa terbahak-bahak. Wanita itu menjerit meminta pertolongan. Mendengar teriakan itu, salah seorang dari kaum muslimin yang berada di tempat perniagaan itu, secara kilat menyerang tukang sepuh yahudi itu dan membunuhnya.

Orang-orang yahudi yang berada di tempat itupun mengeroyoknya hingga orang muslim itu mati terbunuh. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya peperangan antara kaum muslimin dan orang-orang Yahudi Bani Qainuqa.

Baca Juga : Poliandri Haram Meski Suami Ikhlas

Subhanallah, perlakuan yang diterima oleh seorang muslimah, mampu menyebabkan terjadinya peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah saw beserta para sahabatnya dengan para yahudi bani Qainuqa secara keseluruhan. Tak tanggung-tanggung, Rasulullah mengepung mereka di dalam benteng-bentengnya selama lima belas hari, sampai kemudian mereka menyerah dan bersedia menerima hukuman yang diputuskan oleh Rasulullah saw .

Halaman :


Editor : Bsafaat