Tirta Pakuan Ungkap Fakta Sebenarnya, Soal Mobil Tangki Buang Limbah ke Sungai Cisadane

Perumda Tirta Pakuan membeberkan fakta terkait viralnya video mobil tangki yang disebut membuang limbah dari Jembatan Panaragan ke Sungai Cisadane. 

Tirta Pakuan Ungkap Fakta Sebenarnya, Soal Mobil Tangki Buang Limbah ke Sungai Cisadane

INILAHKORAN, Bogor - Perumda Tirta Pakuan membeberkan fakta terkait viralnya video mobil tangki yang disebut membuang limbah dari Jembatan Panaragan ke Sungai Cisadane

Ternyata itu merupakan mobil kontraktor yang mengerjakan proyek pembuatan jalur pipa Tirta Pakuan di depan Mako Yonif 315/Garuda dan yang dibuang merupakan air lumpur sisa pengeboran.

Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Ardani Yusuf menuturkan, terkait adanya video viral mobil tangki diduga membuang limbah, sebetulnya itu merupakan buangan air lumpur sisa pengeboran. Jadi tahun 2024 Tirta Pakuan ada langkah untuk meningkatkan pelayanan air bersih di wilayah Bogor Barat. 

Baca Juga : Puluhan Relawan Gaungkan Dukung Dedie Rachim Jadi Wali Kota Bogor 2024-2029

"Saya jelaskan soal pengerjaan penambahan jalur pipa untuk Bogor Barat ini, pekerjaan ini untuk menangani keluhan yang selama ini disampaikan terkait pelayanan air bersih di Bogor Barat. Akan dipasang pipa sepanjang 600 meter dari Gunung Batu sampai ke Mako Yonif 315/Garuda," ungkap Ardani didampingi Direktur Umum (Dirum) H Rivelino Rizky dan Manager NRW & Trandis Nasrul Zahar di Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat pada Minggu 17 Maret 2024 siang.

Ardani melanjutkan, sebetulnya pemasangan pipa itu sampai ke kawasan Laladon, tetapi bertahap prosesnya. Karena sesuai tahun anggaran. Untuk waktu pelaksanaan selama tiga bulan dengan metode baru yaitu metode HDD atau metode boring.

"Bisa dilihat tidak ada galian panjang, tetapi kami melakukan pit to pit. Sepanjang 750 meter itu kami membuat empat pit atau galian untuk boring," tuturnya.

Baca Juga : Ini Tuntutan JPU Kejari Kabupaten Bogor Terhadap Terdakwa Korupsi Adang dan Ade Jumanta

Iya menjelaskan, karena metode baru ini, pihaknya mengakui ketiadaan koordinasi dengan pihak pelaksana, sehingga air sisa pengeboran dibuang ke Sungai Cisadane

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti