Tsunami Selat Sunda Pengaruhi Wisatawan Pantai Selatan Garut

Bencana tsunami di Selat Sunda yang memorakporandakan kawasan pesisir pantai Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) lalu, berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke obyek daerah tujuan wisata (ODTW

Tsunami Selat Sunda Pengaruhi Wisatawan Pantai Selatan Garut
INILAH, Garut – Bencana tsunami di Selat Sunda yang memorakporandakan kawasan pesisir pantai Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) lalu, berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke obyek daerah tujuan wisata (ODTW) di sepanjang pantai selatan Garut pada musim liburan panjang akhir tahun 2018.
 
Jumlah kunjungan wisatawan ke pantai selatan Garut mengalami penurunan dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar.
 
"Tentu ada pengaruhnya, terutama terhadap lama tinggal," ujar Budi kepada INILAH, Rabu (26/12/2018).
 
Budi mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan angka penurunan jumlah kunjungan wisatawan karena belum dihitung secara keseluruhan dari obyek wisata di sepanjang pesisir pantai selatan Garut tersebut.
 
Sebelumnya sejumlah rombongan peserta Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) ke-1 Garut di Komplek Pendidikan Muhammadiyah Al Manar Desa Sirnabakti Kecamatan Pameungpeuk dari berbagai kecamatan di Garut tak menyempatkan diri bermain ke pantai karena khawatir terhadap tsunami yang tak terprediksikan. Terlebih kondisi cuaca selama kegiatan berlangsung selama dua hari terus diwarnai hujan.
 
"Sebenarnya sebelum pulang, saya ingin bermain dulu ke pantai. Menikmati keindahan pantai dan beli oleh-olehnya. Masak datang ke Pameungpeuk, enggak lihat pantai. Tapi cuaca tak mendukung. Lalu terbayang tsunami Banten. Jadinya ya langsung pulang," kata Ajang, peserta asal Kecamatan Garut Kota.
 
Senada dikemukakan Ade Somana, peserta dari Kecamatan Samarang. "Meski bawa kendaraan sendiri, kita memilih langsung pulang. Ke pantai juga mau apa, kondisinya tak mendukung," ujarnya.


Editor : inilahkoran