Viking Rilis 3 Poin Penting Untuk Manajemen Persib Dari Aksi 'Menepi Sejenak' ke Stadion GBLA

Viking Persib Club atau PVC memberikan beberapa catatan untuk PT PBB terkait aksinya saat Persib bertanding melawan Dewa United di GBLA

Viking Rilis 3 Poin Penting Untuk Manajemen Persib Dari Aksi 'Menepi Sejenak' ke Stadion GBLA
Foto Syamsudin Nasoetion/Inilahkoran

"Karena untuk sekadar membersihkan, memasang lampu dan mempernyaman sudah pernah dilakukan teman-teman Viking Frontline sebelumnya tanpa harus ada proses birokrasi serah terima. Dan ada masukan dari kawan-kawan bobotoh, jika niatnya ingin meningkatkan keamanan dan kenyamanan bobotoh, seharusnya terdapat premi asuransi kecelakaan untuk meringankan beban apabila hal yang tidak diharapkan terjadi," tuturnya.

Lalu poin kedua mengenai sistem pembelian tiket. Tobias menilai sistem tersebut menimbulkan permasalahan baru.

"Sistem pembelian tiket musim ini skemanya baru (harus update install aplikasi baru, mengisi biodata ulang, upload ktp, upload foto selfie). Tidak berhenti disitu setelah proses itu selesai kita harus menunggu proses verifikasi diterima, ini menimbulkan masalah baru karena sistem verifikasinya masih manual sehingga banyak persoalan beragam, tidak ada standarisasi waktu verifikasi, KTP tidak terbaca, dan penolakan verifikasi," katanya.

Tobias memastikan ikut senang dengan beberapa Bobotoh yang telah mendapatkan verifikasi dengan cepat. Termasuk dengannya.

"Tapi bagaimana terhadap orang-orang yang sampai saat ini belum terverifikasi atau bahkan tidak mengerti sama sekali caranya penggunaan aplikasi. Apakah keresahan mereka tidak layak untuk disuarakan. Apakah mereka harus dihakimi sebagai orang yang kuno dan tidak bisa diajak maju demi persib. Bukankah katanya sepak bola dan Persib untuk semua dan bukan milik kelompok dan golongan tertentu saja," tanyanya.

Isu lainnya, lanjutnya, adalah pembelian tiket komunitas yang harus dilakukan individu lewat aplikasi. Selain tidak berfungsinya peran komunitas, skema ini menjadi masalah baru karena komunitas (terutama yang diluar kota), dipastikan berangkat rombongan sehingga pembelian tiket kolektif akan memudahkan mereka untuk berkoordinasi dan mengkoordinir para anggotanya. 

"Sebagai contoh pada pertandingan pertama melawan Madura United kemarin banyak distrik Viking luar kota Bandung yang sudah mencarter bus tapi dibatalkan karena anggota rombongan yang berangkat hanya 7-10 orang, dikarenakan yang berhasil membeli tiket jauh dari kapasitas bus. Berkaca dari musim sebelumnya pembelian bisa kolektif dengan 1 tiket data 1 KTP berikut nomor telepon dan tiket diterima melalui email," bebernya.


Editor : Ahmad Sayuti