Viking Rilis 3 Poin Penting Untuk Manajemen Persib Dari Aksi 'Menepi Sejenak' ke Stadion GBLA

Viking Persib Club atau PVC memberikan beberapa catatan untuk PT PBB terkait aksinya saat Persib bertanding melawan Dewa United di GBLA

Viking Rilis 3 Poin Penting Untuk Manajemen Persib Dari Aksi 'Menepi Sejenak' ke Stadion GBLA
Foto Syamsudin Nasoetion/Inilahkoran

INILAHKORAN, Bandung - Viking Persib Club (VPC) rilis 3 poin penting yang ditujukan untuk manajemen Persib atau PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) atas aksi 'menepi sejenak' yang akan dilakukan saat tim kesayangannya bertanding melawan Dewa United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat 14 Juli 2023.

Sesuai dengan rilis yang dikeluarkan Ketua Umum Tobias Ginanjar, sikap menepi sejenak Viking Persib Club (VPC) itu dilakukan hasil dari aspirasi para distrik dan diperkuat dengan diskusi lintas komunitas Bobotoh yang memiliki pemikiran yang serupa. 

"Terkait bobotoh yang belum sependapat, kita tidak pernah memaksa untuk harus sama dan sependapat dengan kita (tetap saling menghormati pilihan masing-masing)," tulis Tobias Ginanjar, Rabu 12 Juli 2023. 

Baca Juga : Ini Ungkapan Luis Milla Akan Berhadapan Dengan Ricky Kambuaya

Tobias Ginanjar pun merilis 3 poin yang ditujukan untuk PT PBB atas aksi 'menepi sejenak' yang akan dilakukan Viking Persib Club (VPC) di laga Persib melawan Dewa United.

Poin pertama yakni mengenai harga tiket yang mengalami kenaikan. Menurutnya, harga tiket yang dirilis PT PBB untuk laga kandang Persib dinilai terlalu mahal.

"Harga tiket Persib salah satu yang termahal di antara klub-klub lain di Indonesia. Sebenarnya bobotoh sudah terbiasa dengan harga tiket mahal, namun sayangnya saat ini tidak diimbangi oleh perbaikan kenyamanan fasilitas. Terkait fasilitas, sebetulnya kami tidak menuntut yang berlebihan, hanya meminta fasilitas dasar seperti toilet dan mushola bisa berfungsi dengan layak (bersih, ada air, tidak gelap)," katanya. 

Baca Juga : Ditunjuk Jadi Kapten Persib, Ini Ungkapan Teja Paku Alam

Tobias pun menyoroti alasan PT PBB yang belum bisa memberikan kenyamanan karena GBLA belum diserahterimakan dari Pemerintah Kota Bandung. Menurutnya, alasan itu kurang bisa diterima.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti