Warga Etnis Tionghoa di Cimahi Konsisten Lestarikan Tradisi dan Budaya Imlek
Kencangnya arus globalisasi yang kerap menggerus berbagai tradisi dan budaya yang ada di Indonesia tak lantas membuat Kartawiharja Kusuma (52) warga etnis Tionghoa yang tinggal di Jalan Pacinan, Kota Cimahi meninggalkan tradisi Imlek yang turun temurun dilakukan keluarganya.
Koh Kwik mengakui, perayaan Imlek seperti pertunjukan barongsai dan lampion sudah jarang dan bahkan tidak ada sama sekali di Kota Cimahi.
Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari modernisasi yang telah menggeser tradisi dan budaya Tionghoa.
"Saat ini sudah jarang bahkan hampir tidak ada perayaan Imlek seperti barongsai dan lampion di kota Cimahi sendiri," tuturnya.
Baca Juga : Bawaslu dan Pemda KBB Lakukan Penertiban APK Pemilu 2024 Secara Serentak di Hari Pertama Masa Tenang
"Hal tersebut dikarenakan modernisasi yang sudah menghilangkan tradisi budaya Tionghoa," tandasnya.
Terpisah, Kasi Budaya Disbudparpora Cimahi, Asep Hendrayana tak memungkiri perayaan Imlek, seperti lampion dan barongsai, belum pernah diadakan di Cimahi.
Meski begitu, pihaknya berencana untuk berkolaborasi dengan komunitas Tionghoa di Cimahi dalam perayaan Imlek ke depan.
Baca Juga : Gelar Apel Siaga, Bawaslu Kota Cimahi Siap Turunkan Semua APK di Masa Tenang
"Kalau waktu HUT Cimahi kita undang mereka untuk barongsai nya, tapi kalau untuk di acara keagamaan kita belum pernah kita rayakan," ujar Asep.
Halaman :