Wujudkan Misi Jabar Juara, Big Bad Wolf Books Hadir di KBB untuk Tingkatkan Literasi Membaca

UNESCO menyebut Indonesia merupakan negara dengan urutan kedua dari bawah berkaitan dengan literasi dunia. Artinya, minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah.

Wujudkan Misi Jabar Juara, Big Bad Wolf Books Hadir di KBB untuk Tingkatkan Literasi Membaca
UNESCO menyebut Indonesia merupakan negara dengan urutan kedua dari bawah berkaitan dengan literasi dunia. Artinya, minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah./INILAH-Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - UNESCO menyebut Indonesia merupakan negara dengan urutan kedua dari bawah berkaitan dengan literasi dunia. Artinya, minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah.
Berdasarkan data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca.
Namun, berbeda dengan riset yang bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). 
Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Menyikapi keprihatinan tersebut, Big Bad Wolf Books kembali menghadirkan pameran buku dengan 35 ribu judul baru di Parahyangan Convention, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, 2-11 September 2022.
Presiden Direktur Big Bad Wolf Books, Uli Silalahi mengatakan, bazar buku internasional Big Bad Wolf dihelat secara offline di KBB setelah dua tahun vakum dari pandemi COVID-19.
"Rangkaian tour Big Bad Wolf Books Indonesia 2022 ini menghadirkan 35.000 judul buku baru, termasuk diskon 50-90 persen," katanya usai konferensi pers di Parahyangan Convention, Kota Baru Parahyangan, KBB, Senin 29 Agustus 2022.
Ia menyebut, berdasarkan indeks literasi digital Indonesia 2021 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jawa Barat mendapat skor literasi digital, yakni 3,47.
"Angka tersebut merupakan nilai tertinggi 3,71 dari 34 provinsi di Indonesia," sebutnya.
Ia menjelaskan, skor tersebut diambil dari tiga pilar digital, antara lain budaya digital, etika digital dan kecakapan digital.
"Oleh karenanya, Bad Bad Wolf Books berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan menyebarkan budaya gemar membaca sejak dini," jelasnya.
Selain itu, sambung dia, melalui pameran ini pihaknya pun menghadirkan akses buku internasional yang bermutu dengan harga terjangkau bagi semua genre.
"Ini juga menjadi langkah kontribusi Big Bad Wolf Books untuk turut serta mewujudkan misi Jabar Juara melalui literasi," ucapnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, kegiatan membaca merupakan kegiatan positif yang bisa dilakukan di manapun dan kapanpun.
"Hal itu terbukti pada masa pandemi COVID-19 kegiatan atau rutinitas membaca terus berlangsung," terangnya.
Menurutnya, di negara yang masyarakatnya mempunyai budaya membaca tinggi bakal menjadi negara maju. "Termasuk juga memiliki angka kekerasan yang rendah," imbuhnya.
Tak hanya menghadirkan buku-buku internasional, lanjut dia, Big Bad Wolf Books offline di KBB ini juga menyuguhkan beragam buku lokal lebih dari 25 penerbit Indonesia.
"Juga kami hadirkan ragam program dan kompetisi menarik pada bazar kali ini, seperti beli dua gratis satu buku Little Hippo, buku yang disertai perlengkapan anak, serta banyak program lainnya," bebernya.
Bagi para penggila buku, tambah dia, Big Bad Wolf Books juga akan mengadakan berbagai kontes dengan hadiah besar.
"Hadiah terbesarnya, yakni satu buah troli penuh dengan buku-buku yang bisa dibawa pulang langsung oleh pemenangnya," tandasnya.*** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana