Akademisi Dorong Pihak Swasta Bantu Peternak Sapi Perah Pasca Wabah PMK 

Para peternak sapi perah kini masih memerlukan dukungan serius untuk bangkit pasca wabah PMK (penyakit mulut dan kuku). Akademisi Fakultas Peternakan UGM Ali Agus menilai, mereka masih harus memutar otak agar ternak mereka segera pulih.

Akademisi Dorong Pihak Swasta Bantu Peternak Sapi Perah Pasca Wabah PMK 
Kendati penularan PMK sudah mulai terkendali bukan berarti persoalan terkait dengan wabah PMK selesai. Upaya pemulihan dari aspek ekonomi peternak sapi perah justru lebih sulit. Sebab, sapi perah yang selamat dari kematian hingga kini belum bisa berproduksi normal. (istimewa)

Perwakilan Manajemen Yili Grup sekaligus Presiden Direktur Yili Indonesia Dairy Yu Miao mengatakan, sebagai perusahaan yang membangun pabrik es krim terbesar di Indonesia perseroan memiliki komitmen kuat untuk mendukung terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan. 

Hal ini salah satunya diwujudkan dengan memberikan bantuan kepada para peternak sapi perah di Sleman Yogyakarta dalam bentuk penyediaan pakan dan kesehatan hewan ternak termasuk penanggulangan wabah PMK. Pemberian bantuan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Sherpa Meeting III yang dilangsungkan di Yogyakarta akhir September 2022 lalu. 

Pemberdayaan kepada peternak sapi perah yang tergabung dalam Koperasi Susu Merapi Sejahtera (Samesta) diantaranya dengan memberikan bantuan penyediaan pakan konsentrat dan mineral booster yang sangat berguna bagi para peternak di tengah wabah PMK

Baca Juga : Dukung EBT, AHM Pasang Panel Surya 8.760 kWp di Atap Pabrik Otomotifnya

Dengan bantuan ini diharapkan kualitas susu yang dihasilkan dapat menjadi lebih baik sesuai dengan standar yang berlaku dan pada akhirnya berkontribusi dalam pengembangan ekonomi peternak yang lebih baik. Semangat dalam menghasilkan produk yang berkualitas ini sejalan dengan core value Yili yang senantiasa menghasilkan produk yang berkualitas.

Seperti diketahui, Kabupaten Sleman Yogyakarta dikenal memiliki ratusan peternak sapi perah yang diantaranya tergabung dalam Koperasi Samesta. Anggota koperasi ini memiliki sapi lebih dari 600 ekor dengan produksi 2.500 liter susu per hari. 

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari Yili Indonesia. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk para peternak terlebih pasca merebaknya penyakitnya mulut dan kuku,” tutur Ketua Koperasi Samesta, Ruslan. 

Baca Juga : PLN UID Jabar Tebar 104 SPKLU di Jabar

Sebagai perusahaan yang bergerak di industri pengolahan susu dengan investasi jumbo sebesar Rp2 triliun, Yili Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mendukung peternak sapi perah dan peningkatan produksi susu di Indonesia. 


Editor : Doni Ramdhani