Awal Ramadan, Polisi Berhasil Bubarkan Perang Sarung dan Balapan Liar di Jabar

Polda Jabar antisipasi viralnya fenomena perang sarung saat bulan suci Ramadan. Selain itu polisi juga soroti kegiatan balap liar yang kerap juga diadakan di malam harinya.

Awal Ramadan, Polisi Berhasil Bubarkan Perang Sarung dan Balapan Liar di Jabar
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo

INILAHKORAN, Bandung - Polda Jabar antisipasi viralnya fenomena perang sarung saat bulan suci Ramadan. Selain itu polisi juga soroti kegiatan balap liar yang kerap juga diadakan di malam harinya.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan beberapa hari kebelakang saat bulan puasa ini, polisi telah berhasil menggagalkan perang sarung di beberapa daerah seperti di Cianjur, Sukabumi dan Kabupaten Bandung.

Sama dengan perang sarung, polisi juga membubarkan kegiatan balap liar yang terjadi di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Polisi berhasil mengamankan sejumlah kendaraan yang diduga akan digunakan untuk balap liar.

Baca Juga : Komitmen Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Pemkot Cimahi Gencarkan Gerakan Earth Hour 

"Sesuai dengan gambaran situasi dan prediksi, terdapat beberapa gangguan kamtibmas yang diantisipasi seperti adanya tawuran, kemudian konvoi, kumpul-kumpul anak muda, sahur on the road, kemudian adanya perkelahian antar kelompok, di mana gangguan ini bisa diantisipasi," ujar Ibrahim Tompo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin 27 Maret 2023.

Antisipasi lainnya, polisi juga melarang kegiatan sahur on the road disemua wilayah di Jawa barat. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas.

"Sahur on the road ini bisa menjadi potensi timbulnya gangguan kamtibmas di mana dari kumpul-kumpul tersebut, ada timbul seperti tawuran, balap liar, kemudian anak anak nongkrong sambil minum-minum," katanya.

Baca Juga : Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024, Panwaslu Kecamatan Cangkuang Sambangi Pasar Minggu Parken

Selama ramadan ini, pihaknya pun meningkatkan patroli rutin dimasing- masing satuan kewilayahan.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti