Berbakti Kepada Orangtua Jalan Menuju Surganya Allah

BERBAKTILAH kepada kedua orangtua. Itulah amalan yang paling utama dan mendekatkan pelakunya kepada surga yang penuh kenikmatan. Sebaliknya, siapa yang durhaka; baginya siksa dunia sebelum azab neraka

Berbakti Kepada Orangtua Jalan Menuju Surganya Allah
ilustrasi
BERBAKTILAH kepada kedua orangtua. Itulah amalan yang paling utama dan mendekatkan pelakunya kepada surga yang penuh kenikmatan. Sebaliknya, siapa yang durhaka; baginya siksa dunia sebelum azab neraka yang menyala apinya.
 
Berikut ini keistimewaan yang berhak didapatkan jika kita berbakti kepada keduanya.
 
Amal yang paling utama
 
Dari Abu Abdirrahman Abdulah bin Masud radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tentang amal-amal paling utama dan dicintai Allah. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, "Pertama, shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya). Kedua, berbakti kepada dua orang tua. Ketiga, jihad di jalan Allah." (Hr. Bukhari I/134, Muslim No. 85, Fathul Baari 2/9)
 
Dalam berbuat kebajikan, dahulukanlah amal-amal yang paling utama. Di antaranya adalah birrul walidain (berbakti kepada orang tua). Dengan memuliakan orangtua, kita akan mendapat kebaikan yang tak terhingga. Karena doa orangtua kepada anaknya yang saleh akan selalu didengar oleh Allah Taala. Maka, kesempatan yang baik dan tepat jika kedua orangtua kita masih hidup untuk meraup pahala yang banyak dengan berbakti kepadanya.
 
Rida Allah tergantung Rida orangtua
 
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Ibnu Hibban, Hakim dan Imam Tirmidzi dari Abdillah bin Amr, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Rida Allah tergantung kepada keridaan orangtua, dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orangtua." (Hr. Bukhari dalam Adabul Mufrad [2], Ibnu Hibban [2026-Mawarid], Tirmidzi [1900], Hakim [4/151-152])
 
Orang tua wajib dimuliakan oleh anak-anaknya. Bentuk keridhaan pun bermacam-macam. Jika seorang murid mendapat keridaan orangtua, maka dia akan diberi kemudahan oleh Allah Taala dalam menuntut ilmu; seseorang yang akan menikah dan sudah memiliki calon pasangan, maka akan diberi kemudahan dalam menjalani kehidupan rumah tangga, dan lain sebagainya.
 
Dapat menghilangkan kesulitan
 
Dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Pada suatu hari, tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki gunung. Ketika mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata kepada yang lain, Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan. Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawasul melalui amal tersebut dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan yang mereka alami. Salah satu di antara mereka berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai kedua orangtua yang sudah lanjut usia, sedangkan aku mempunyai istri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing. Setiap pulang, aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orangtuaku sebelum orang lain. Suatu hari, aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah larut dan aku dapati kedua orangtuaku sudah tertidur. Lalu, aku tetap memerah susu sebagaimana biasanya. Susu tersebut tetap aku pegang, lalu aku mendatangi keduanya. Namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikannya kepada siapa pun sebelum susu itu kuberikan kepada kedua orangtuaku. Aku pun menunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orangtuaku bangun, aku memberikannya kepada keduanya. Setelah keduanya minum, barulah kuberikan kepada anak-anakku. Ucap laki-laki itu setelah menyampaikan kisahnya, Ya Allah, seandainya perbuatan ini termasuk amal saleh karena Engkau, maka bukakanlah. Maka batu yang menutup pintu gua itu pun bergeser." (Hr. Bukhari, [Fathul Baari 4/449 no. 2272], Muslim, [2473] Bab Qishshash Ashhabil Ghaar ats-Tsalatsah Wa at-Tawasul bi Shalihil Amal).
 
Riwayat ini menunjukan bahwa berbakti kepada orangtua yang pernah kita lakukan dapat digunakan untuk bertawasul kepada Allah Taala ketika kita mengalami kesulitan. Insya Allah, kesulitan tersebut akan hilang. Berbagai kesulitan yang dialami seseorang saat ini, di antaranya karena perbuatan durhaka kepada kedua orangtua. Kalau kita mengetahui, bagaimana susah payahnya kedua orangtua, maka perbuatan Si Anak yang begadang untuk memerah susu tersebut belum sebanding dengan jasa orangtuanya ketika mengurusnya sewaktu kecil.
 
Diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur
 
Dari Anas radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang suka diluaskan rezeki dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim." (Hr. Bukhari, 7/7, Muslim 2557, Abu Dawud 1693)
 
Yang harus didahulukan adalah silaturahim kepada orangtua sebelum kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering ziarah kepada teman-temannya, tetapi kepada orangtuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal, ketika masih kecil, dia selalu bersama orangtuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk berkunjung kepada kedua orangtua. Karena dengan dekat kepada keduanya, insya Allah akan dimudahkan rezeki dan dipanjangkan umurnya.
 
Dimasukkan ke Surga
 
Dosa-dosa yang Allah segerakan azabnya di dunia, di antaranya adalah berbuat zalim dan durhaka kepada orangtua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik kepada kedua orangtuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai mala petaka, dengan izin Allah Taala. [bersamadakwah]


Editor : inilahkoran