Bey Machmudin Pastikan Masyarakat Korban Pergeseran Tanah Direlokasi

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan, masyarakat korban terdampak pergeseran tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu lalu, akan direlokasi.

Bey Machmudin Pastikan Masyarakat Korban Pergeseran Tanah Direlokasi
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan, masyarakat korban terdampak pergeseran tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu lalu, akan direlokasi./Yuliantono

INILAHKORAN, Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan, masyarakat korban terdampak pergeseran tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu lalu, akan direlokasi.

Kepastian ini kata Bey Machmudin didapat, usai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan peninjauan dan hasilnya harus direlokasi.

Hanya saja diakuinya, hingga kini belum dipastikan dimana masyarakat korban terdampak pergeseran tanah akan direlokasi, karena masih menunggu kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Baca Juga : Bey Machmudin Minta Penghargaan Reformasi Birokrasi Harus Berdampak pada Masyarakat

"Relokasi yang pasti harus di asesmen oleh PVMBG. Jadi jangan sampai mereka pindah ke tempat yang tidak aman," ujar Bey Machmudin usai kegiatan bertajuk 'High Level Meeting TPID dan TP2DD, Sinergi dan Kolaborasi Pengendalian Inflasi Menghadapi HKBN Ramadan dan Idul Fitri serta Perluasan Digitalisasi', di Hotel Hilton, Kota Bandung, Rabu 6 Maret 2024. 

Sejauh ini sambung Bey Machmudin, Pemprov Jabar telah memberikan bantuan dapur umum melalui Dinas Sosial, meski sejauh ini belum ada rencana untuk menurunkan anggaran dari Bantuan Tidak Terduga (BTT).

Fenomena pergerakan terjadi di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Menurut pengakuan warga setempat yang dikonfirmasi BPBD Kabupaten Bandung Barat, peristiwa itu pertama kali terjadi pada 18 Februari 2024.

Baca Juga : Bey Machmudin Ajak TPID Jabar dan Satgas Pangan Kontrol Berkala Komoditas Selama HBKN

Mulanya, fenomena itu ditandai dengan munculnya celah di tanah dengan dimensi yang kecil. Namun hal itu kemudian semakin berkembang menjadi besar dan berdampak masif mulai keesokan harinya atau tanggal 19 Februari 2024 hingga saat ini.

Halaman :


Editor : JakaPermana